> >

Pelaku Penembakan yang Tewaskan 19 Anak SD di Texas Ternyata Ingin Siarkan Aksinya di Media Sosial

Kompas dunia | 28 Mei 2022, 15:37 WIB
Salvador Ramos, pelaku penembakan yang membuat 19 anak SD di Texas tewas, Selasa (25/2/2022). (Sumber: Departemen Keamanan Publik Texas Via Sky News)

UVALDE, KOMPAS.TV - Pelaku penembakan yang menewaskan 19 anak SD di Texas ternyata ingin siarkan langsung aksinya di media sosial.

Salvador Ramnos, 18 tahun, sempat mengungkapkan keinginannya itu di aplikasi media sosial Yubo.

Hal itu berdasarkan pengakuan dari beberapa pengguna yang menyaksikan ancaman tersebut beberapa pekan terakhir.

Namun, para pengguna itu yang semuanya remaja, mengatakan kepada CNN mereka tak menanggapinya serius.

Baca Juga: Usai Pembantaian Anak SD, Senator Texas dan Trump Bersikeras Kebebasan Senjata Api Masih Dibutuhkan

Mereka kemudian menyadari pelaku serius hingga melihat Ramos membunuh 19 anak SD dan dua orang guru di Sekolah Dasar Robb di Uvalde, Texas, Amerika Serikat (AS).

Tiga pengguna mengungkapkan, mereka menyaksikan Ramos mengancam akan melakukan kekerasan seksual atau melakukan penembakan di sekolah di Yubo.

Para pengguna media sosial tersebut pun kemudian melaporkan akun Ramos di Yubo karena ancaman tersebut.

Namun, menurut mereka, Ramos mampu mempertahankan kehadirannya di platform media sosial yang memiliki puluhan juta pengguna yang masih muda di seluruh dunia.

Salah satu pesan langsung Ramos di Yubo mengungkapkan bahwa pemuda tersebut mengirimkan tanda terima 2.000 dolar AS atau setara Rp29 juta kepada pengguna untuk pembelian senjata online-nya dari produsen senjata api yang berbasis di Georgia.

Baca Juga: Polisi Akui Salah Ambil Keputusan dalam Penembakan yang Tewaskan 19 Anak SD di Texas

Yubo pun memberikan pernyataannya terkait insiden tragis tersebut.

“Kami sangat sedih atas kehilangan yang tak bisa disebutkan dengan kata-kata ini, dan akan bekerja sama penih dengan penegak hukum untuk investigasi mereka,” ujar juru bicara Yubo.

Yubo pun menegaskan bahwa mereka sangat serius terkait keamanan penggunanya.

Sang juru bicara pun mengungkapkan, pihaknya saat ini menginvestigasi akun yang sejak saat itu dilarang oleh platform, tapi menolak mengungkapkan informasi lebih lanjut terkait akun Ramos.

Penulis : Haryo Jati Editor : Fadhilah

Sumber : CNN


TERBARU