Zelensky Kesal dengan Barat, Menuduh Mereka Bermain-main dengan Rusia
Krisis rusia ukraina | 28 Mei 2022, 13:12 WIBKIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kembali mengungkapkan kekesalannya terhadap Barat.
Pada Kamis (27/5/2022), Zelensky menuduh Barat bermain-main dengan Rusia.
Ia juga ingin sanksi yang lebih keras diberikan kepada Moskow untuk mengakhir perang yang disebutnya tak beralasan itu.
Kritikan Zelensky terhadap Barat memang terus meningkat dalam beberapa waktu terakhir, setelah Uni Eropa (UE) bergerak lambat dalam mengembargo minyak Rusia.
Baca Juga: Zelenskyy: Keperkasaan Militer Rusia Hanya Mitos, Ukraina akan Menang di Donbass
Padahal ribuan pasukan Rusia sudah mencoba mengepung dua kota di timur Ukraina, Sievierodonetsk dan Lysychansk.
“Ukraina akan selalu menjadi negara yang merdeka dan tak akan hancur,” ujar Zelensky dilansir dari ABC News.
“Bencana yang sedang berlangsung masih bisa dihentikan jika dunia memperlakukan situasi di Ukraina seolah-olah menghadapi situasi yang sama, jika kekuatan yang ada (Barat) tak bermain-main dengan Rusia tetapi benar-benar mendesak untuk mengakhiri perang,” tambahnya.
Zelensky pun mengeluhkan tentang ketidaksepakatan dalam tubuh UE tentang penjatuhan sanksi tambahan kepada Rusia.
Ia pun bertanya mengapa beberapa negara diizinkan untuk memblokir rencana tersebut.
Baca Juga: Anggota Parlemen Rusia Minta Putin Akhiri Serangan ke Rusia, Mulai Gerah Invasi Tak Juga Berhasil?
UE saat ini dilaporkan tengah membahas putaran keenam sanksi terhadap Rusia, termasuk embargo impor minyak Rusia.
Untuk menerapkan sanksi itu dibutuhkan suara bulat negara-negara anggota. Tetapi Hungaria menentang gagasan itu dengan alasan bahwa secara ekonomi mereka akan terlalu menderita akibat embargo impor minyak Rusia.
Seorang sumber di pemerintahan Hungaria mengatakan, negaranya membutuhkan 3,5 hingga 4 tahun untuk beralih dari minyak mentah Rusia dan melakukan investasi besar untuk menyesuaikan ekonominya.
Ia pun menambahkan bahwa sampai ada kesepakatan tentang semua masalah itu, mereka tak dapat mendukung embargo minyak yang diusulkan UE.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : ABC