Zelensky Mengamuk, Sebut Saran Kissinger seperti Menurut dengan Nazi
Krisis rusia ukraina | 26 Mei 2022, 13:29 WIBKIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengamuk mendengar saran mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Henry Kissinger.
Ia menyebut saran Kissinger agar Ukraina menyerahkan Donbas dan Krimea kepada Rusia seperti menurut pada Nazi, seperti yang terjadi di Jerman, 1938.
Hal itu diungkapkan Zelensky saat menghadiri Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Rabu (25/5/2022).
“Apa pun yang Rusia lakukan, akan selalu ada yang mengatakan, ‘mari kita perhitungkan kepentingannya’. Di Davos kini hal itu terdengar lagi,” ujarnya dilansir dari CNN.
Baca Juga: Menlu Ukraina Serang NATO, Disebut Tak Melakukan Apa-apa saat Rusia Menginvasi Negaranya
Zelensky kemudian mengungkapkan bahwa kejahatan Rusia sangatlah besar, seperti mengirimkan ribuan rudal ke Ukraina, membunuh puluhan ribu rakyat Ukraina, dan menghancurkan kota.
Selain itu juga adanya kamp penyaringan yang dibangun Rusia untuk membunuh, menyiksa memperkosa dan mempermalukan rakyat Ukraina.
“Rusia telah melakukan semua itu. Namun di Davos, Kissinger tiba-tiba muncul dari kedalaman masa lalu dan mengatakan bagian kecil dari Ukraina harus diberikan ke Rusia,” ujarnya.
Zelensky pun menyamakan pandangan Kissinger seperti menurut kepada Nazi Jerman seperti yang terjadi pada 1938.
“Sepertinya kalender Kissinger bukan 2022, tetapi 1938, dan ia pikir ia bukan berbicara dengan audiens di Davos, tapi di Muncih ketika itu,” ujarnya.
Baca Juga: Gawat, Serangan Putin ke Ukraina Diyakini Bisa Picu Perang Dunia III dan Membuat Peradaban Hancur
“Dan pada tahun 1938, keluarga Kissinger lari dari Nazi Jerman saat ia berusia 15 tahun,” kata Zelensky.
Saat berbicara di Davos, Selasa (24/5/2022), Kissinger mengungkapkan negosiasi damai bisa terjadi jika diciptakan perbatasan pada garis kontak di Donbas.
“Negosiasi bisa dimulai pada dua bulan ke depan sebelum menciptakan gejolak dan ketegangan yang tak mudah diatasi,” kata Kissinger.
“Idealnya membuat garis pemisah untuk kembali ke status quo. Memilih perang untuk titik tersebut bukan demi kemerdekaan Ukraina, tetapi perang baru melawan Rusia,” ujarnya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : CNN