> >

Rusia Perkuat Angkatan Bersenjata dan Perketat Penguasaan Wilayah yang Diduduki di Ukraina

Krisis rusia ukraina | 26 Mei 2022, 08:25 WIB
Seorang tentara Rusia di Kherson 20 Mei 2022. Presiden Rusia Vladimir Putin hari Rabu, (25/5/2022) mengeluarkan perintah untuk mempercepat kewarganegaraan Rusia bagi penduduk di bagian selatan Ukraina yang sebagian besar kini dikuasai oleh pasukannya. (Sumber: AP Photo)

Seorang pejabat yang dilantik Rusia di wilayah Kherson memperkirakan wilayah itu akan menjadi bagian dari Rusia. Seorang pejabat di Zaporizhzhia mengatakan hari Rabu, pemerintahan pro-Kremlin di kawasan itu akan mengupayakan hal itu juga.

Melitopol, kota terbesar kedua di wilayah Zaporizhzhia, berencana untuk mulai mengeluarkan paspor Rusia dalam waktu dekat, kata penjabat walikota yang diangkat di Rusia, Galina Danilchenko.

Gubernur wilayah Luhansk, Serhiy Haidai, menuduh Rusia menargetkan tempat perlindungan di mana warga sipil bersembunyi di kota Sievierodonetsk.

Baca Juga: Parlemen Rusia Sepakat Cabut Pembatasan Umur Perekrutan Serdadu, demi Menangkan Perang Ukraina?

Tentara Rusia mulai membersihkan ranjau dan puing-puing di kawasan industri pabrik baja Azovstal di Mariupol hari Minggu (22/5/2022) (Sumber: Straits Times)

"Situasinya serius," kata Haidai dalam tanggapan tertulis atas pertanyaan dari The Associated Press. “Kota ini terus-menerus ditembaki dengan setiap senjata yang mungkin dimiliki musuh.”

Sievierodonetsk dan Lysychansk di dekatnya adalah kota terbesar yang tersisa yang dipegang oleh Ukraina di Luhansk. Wilayah itu "lebih dari 90 persen" dikendalikan oleh Rusia, kata Haidai, menambahkan rute pasokan utama untuk pasukan Ukraina berada di bawah tekanan meskipun ada perlawanan keras dari Ukraina.

Haidai mengatakan jalan antara Lysychansk dan kota Bakhmut di barat daya "terus-menerus ditembaki" dan tim sabotase dan pengintaian Rusia mendekat.

Dalam perkembangan lain, Rusia mengatakan pelabuhan strategis Ukraina Mariupol berfungsi kembali setelah pengepungan hampir tiga bulan yang berakhir dengan penyerahan minggu lalu dari pejuang Ukraina terakhir yang bersembunyi di pabrik baja raksasa. Rusia sekarang memiliki kendali penuh atas Mariupol, di Laut Azov.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan separatis di Donetsk berencana untuk mendirikan pengadilan kejahatan perang untuk mengadili para paramiliter, militan kombatan dan tentara Ukraina yang tertangkap dan Moskow menyambut baik tindakan tersebut.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU