Demam Modifikasi Mobil Tua Jadi Bertenaga Listrik Melanda Inggris, Fungsional Bukan Cuma Gaya
Kompas dunia | 20 Mei 2022, 15:07 WIBLONDON, KOMPAS.TV – Terselip di sebuah bengkel di bawah jalur Kereta Bawah Tanah London, sebuah mobil mengalami metamorfosis hijau saat mereka melepaskan silinder, busi, dan piston untuk mesin listrik.
"Kami tidak menciptakan CO2 yang berasal dari pembuatan mobil baru dan kami tidak membuang mobil tua yang masih benar-benar mantap. Ini sama-sama menguntungkan," kata Matthew Quitter, pendiri London Electric Cars.
London Electric Cars adalah salah satu perusahaan yang memanfaatkan lingkungan peraturan Inggris yang fleksibel dan memberi perhatian khusus pada mobil untuk membantu menumbuhkan sektor yang masih baru: Mobil listrik.
Di bengkel, semua jenis mobil terlahir kembali: Mini, Bentley, mobil tua, seperti station wagon Volvo yang berusia 20 tahun, dan beberapa mobil yang tidak terlalu tua, termasuk Fiat Multipla yang terlihat mirip platipus.
Beberapa keluarga beralih ke Quitter untuk menyelamatkan kendaraan kesayangan mereka dari mesin penghancur, sementara semakin banyak kota seperti London menaikkan biaya jalan untuk kendaraan tua dan lebih berpolusi.
"Mereka hanya ingin agar mereka tidak sampai harus membuang mobil ini (mobil-mobil tua kesayangan) karena mereka memiliki ikatan emosional," katanya.
"Anak-anak tumbuh di dalamnya dan malah ingin melihatnya terlahir kembali sebagai kendaraan listrik."
Baca Juga: Disebut Minati Bisnis Nikel Bahan Baterai Mobil Listrik, Elon Musk Kirim Tim ke Indonesia
Biaya konversi mulai dari £30.000 (setara 35.000 euro atau 541 juta rupiah), setara dengan mobil listrik entry-level baru.
Kendaraan yang direnovasi memiliki jangkauan antara 80 dan 300 kilometer, tergantung pada ukuran baterai yang dipilih.
Ini lebih dari cukup ketika "90 persen hingga 95 persen perjalanan di dalam London berada di bawah enam mil," kata Quitter.
Mesin tua dapat disimpan, dijual kembali atau dihancurkan.
Sebagian besar kendaraan dilengkapi dengan mesin Nissan Leaf atau Tesla, dengan tujuan untuk tetap sedekat mungkin dengan performa asli mobil dan membantu menghindari penyesuaian rem atau transmisi.
Garasi London Electric Cars sudah mengubah tujuh mobil menjadi mobil listrik sejak dibuka pada tahun 2017, dan berharap untuk mengkonversi 10 mobil pada tahun 2022.
"Orang-orang menyadari mesin pembakaran berbahan bakar fosil adalah bencana, bau, penuh asap, membuat banyak keberisikan dan bertanggung jawab sebagian atas kerusakan iklim," kata Quitting.
"Saya pikir... kita akan melihat kembali kepemilikan mobil klasik dengan mesin bensin sebagai semacam anakronisme," prediksinya.
Baca Juga: Dorong Transformasi Energi, Jokowi: 2025 akan Ada 2 Juta Kendaraan Listrik di Indonesia
Tetapi badan payung untuk klub mobil bersejarah, Federation Internationale des Vehicules Anciens (FIVA), tahun 2019 berpendapat, konversi semacam itu menghilangkan karakter mobil yang lebih tua dan sebagai gantinya menyerukan modifikasi yang dapat dibalik.
Bagi para puritan, kebisingan mesin, getaran di sekujur tubuh, dan bau bensin adalah bagian dari kesenangan sebuah mobil klasik dan antik.
Tetapi klien Quitter "tidak tertarik sama sekali". Mereka menginginkan "keandalan" mobil listrik tanpa bau dan asap knalpot kendaraan bensin.
Dia juga menolak keberatan dari mereka yang mengatakan modifikasi mobil klasik seperti itu adalah sebuah tindak penistaan, sambil mengatakan tidak terdengar ada yang mengeluhkan rumah-rumah tua yang dimodifikasi dan dilengkapi dengan kenyamanan modern.
"Pada akhirnya, ini adalah pertanyaan yang sangat pribadi dalam hal mobil apa, bagi Anda, yang akan dianggap sebagai tindak penistaan dan asusila untuk diubah (menjadi mobil listrik)," katanya, seraya menambahkan kemungkinan besar dia tidak akan pernah mengonversi Aston Martin.
Hal itu diamini Garry Wilson, kepala Aliansi Kendaraan Bersejarah & Klasik HCVA, yang bekerja untuk melestarikan kendaraan antik, merujuk Aston DB5, mobil terkenal James Bond.
Baca Juga: Pertamina dan Grab Kerja Sama Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, Lengkap dengan Baterainya
Mengubah mesin adalah sesuatu yang dilakukan hampir sejak awal sejarah otomotif, tetapi mobil klasik harus diperlakukan dengan hormat, kata Wilson.
"Ada banyak sekali kendaraan di luar sana di mana kita harus mengklasifikasikannya sebagai bagian dari warisan nasional kita, dan oleh karena itu secara teori harus diperlakukan seperti bangunan terdaftar kelas I, dan tidak boleh dimodifikasi," katanya.
"Kita akan terperanjat penuh kengerian jika seseorang memasang jendela PVC baru di Istana Blenheim."
"Terus terang, Gedung Parlemen akan lebih baik dirobohkan dan dibangun kembali dengan bahan modern. Tapi ada Big Ben yang melekat padanya, itu salah satu harta nasional kita."
Wilson juga skeptis tentang manfaat lingkungan dari konversi semacam itu untuk mobil kolektor yang menempuh rata-rata hanya beberapa ratus mil setahun, dibandingkan dengan 7.200 mil setahun untuk mobil kontemporer.
Ini terutama benar jika suku cadang untuk baterai dan mesin berasal dari belahan dunia lain, katanya.
Sebaliknya, dia berpikir solusinya terletak pada bahan bakar sintetis, yang memancarkan CO2 tetapi diproduksi dengan menyerapnya, dan yang dia yakini akan memungkinkan sektor ini untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2050.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/France24