Oposisi Rusia Minta AS Beri Sanksi untuk Antek-antek Putin Level Selanjutnya
Krisis rusia ukraina | 20 Mei 2022, 14:17 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Tim dari tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny meminta Amerika Serikat (AS) untuk memberikan sanksi terhadap 6.000 orang Rusia yang disebut antek-antek Vladimir Putin level selanjutnya.
Mereka menyebut orang-orang tersebut ikut berperan dalam penyerangan yang dilakukan Rusia ke Ukraina.
Antek-antek Putin level selanjutnya yang dimaksud adalah yang berada di lingkungan kelas menengah, yang memiliki kemungkinan bersinar setelah era Putin.
Baca Juga: Zelensky Ungkap Donbas seperti Neraka, Aset Oligarki Rusia Bakal Dipakai untuk Perbaikan Ukraina
Direktur Eksekutif Yayasan Anti-Korupsi Navalny, Vladimir Ashurkov mengungkapkan kelompoknya telah bertemu dengan Komite Senat Amerika Serikat (AS) Urusan Luar Negeri dengan Komite Intelijen Senat, dan Departemen Kehakiman dan Departemen Keuangan, Kamis (19/5/2022).
Pertemuan Itu menjadi bagian dari perjalanan empat hari untuk mendorong AS melakukan aksi melawan ribuan antek-antek Putin, yang menurut Ashurkov berada di luar kelas super-kaya, multi-miliuner.
Selain itu, yang juga masih memilki waktu untuk menentukan apa yang mereka inginkan untuk masa depan Rusia.
“Banyak pejabat, tak harus yang berada di posisi atas, tetapi di level berikutnya,” tutur Ashurkov dilansir dari ABC News.
“Usia rata-rata dari mereka adalah 45 tahun, jadi masih memiliki kehidupan seusai Putin. Dan mereka harus berpikir keras tentang di mana mereka berdiri pada perang ini dan rezim Putin,” ujarnya.
Ashurkov mengungkapkan 6.000 nama telah drilis kepada publik.
Menurutnya hal itu akan memotivasi mereka untuk menjauh dan menjaga jarak dari rezim Putin.
“Dan itulah yang ingin kami capai,” ucap Ashurkov.
Baca Juga: Jerman Cabut Tunjangan Kenegaraan Eks Kanselir Gerhard Schroeder karena Tetap Terlibat dengan Rusia
Di antara pejabat Departemen Kehakiman AS yang mereka temui di antaranya adalah anggota Satuan Tugas Kleptocapture, yang didirkan pada Maret untuk menargetkan aset dari oligarki Rusia.
“Kami akan membantu mereka dengan pelacakan asset untuk sanksi individual,” kata Ashurkov.
“Kami merupakan badan investigasi profesional di Rusia. Jadi saya pikir mereka akan mendapatkan keuntungan dari pengalaman dan pekerjaan kami,” ujarnya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : ABC News