27 Warga Korea Utara Tewas karena Demam, Kim Jong-Un: Negara Hadapi Bencana Terbesar
Kompas dunia | 14 Mei 2022, 11:06 WIBPYONGYANG, KOMPAS.TV - Korea Utara melaporkan sebanyak 27 warganya tewas setelah mengalami demam, Sabtu (14/5/2022).
Insiden itu hanya beberapa hari setelah negara tersebut untuk pertama kali melaporkan kasus Covid-19.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, pun menyebut negaranya saat ini sedang menghadapi bencana terbesar.
Baca Juga: Baru Laporkan Kasus Covid-19, Korea Utara Ungkap 1 Kematian karena Omicron dan Isolasi 187.000 Orang
Dikutip dari Daily Mail, media resmi Korea Utara mengungkapkan, pada pertemuan untuk strategi anti-virus, Kim Jong-un menggambarkan wabah ini sebagai gangguan terbesar sepanjang sejarah.
Ia pun mendengungkan agar adanya persatuan antara pemerintah dan masyarakat untuk menstabilkannya secepat mungkin.
Pada Jumat (13/5/2022), ditemukan kasus baru sebanyak 174.440 orang yang memiliki gejala demam.
Namun pada Sabtu, selain 27 orang dilaporkan tewas, sebanyak 524.440 orang dilaporkan mengalami sakit, yang menunjukkan gejala penularan wabah itu kian cepat sejak akhir April.
Berdasarkan laporan media negara, sebanyak 280.810 orang masih tetap berada di bawah karantina.
Tetapi mereka tak mengungkapkan berapa banyak dari gejala demam dan kematian itu yang dikonfirmasikan sebagai kasus Covid-19.
Sejauh ini, Korea Utara secara resmi mengonfirmasikan satu orang tewas karena infeksi virus Corona varian Omicron.
Sejak wabah Covid-19 melanda dunia, Korea Utara melakukan blokade ketat di perbatasan negaranya sejak 2020.
Baca Juga: Korea Utara Akhirnya Laporkan Kasus Covid-19 Pertama, Kim Jong-Un Umumkan Darurat Nasional Besar
Tetapi dengan wabah Omicron yang melanda di negara tetangganya, ahli mengatakan hanya masalah waktu sebelum Covid-19 masuk ke Korea Utara.
Negara tertutup itu juga tak pernah terbuka terkait seberapa besar dampak Covid-19 di negara tersebut.
Kantor Berita Resmi Korea Utara (KCNA) hanya mengungkapkan demam yang penyebabnya tak dapat diidentifikasi, secara eksplosif menyebar secara nasional mulai akhir April lalu.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Daily Mail