Kronik Ekspansi NATO sejak 1949, Benarkah Ketakutan Putin Beralasan?
Krisis rusia ukraina | 14 Mei 2022, 06:00 WIB1991: Uni Soviet kolaps. Hasilnya, Pakta Warsawa bubar dan negara-negara bekas Uni Soviet atau yang sebelumnya mengiblat ke Moskow, perlahan mendekat ke blok Barat.
1994: Finlandia dan Swedia bergabung dengan program Kemitraan untuk Perdamaian NATO. Kemudian, dua negara ini semakin mendekatkan diri ke Barat dengan bergabung dalam Uni Eropa.
1999: Tiga negara bekas Pakta Warsawa, yakni Republik Ceko, Hungaria, dan Polandia bergabung dengan NATO.
2001: Pasal 5 NATO, yang mewajibkan negara anggota membela sekutunya bila diserang, diaktifkan untuk pertama kalinya usai serangan 9/11 ke AS.
2004: Episode ekspansi NATO terbesar hingga saat ini. Sebanyak tujuh negara bergabung dengan NATO. Negara-negara ini sebelumnya adalah subdivisi Uni Soviet atau negara yang berada dalam pengaruh Soviet, yakni Bulgaria, Rumania, Slowakia, Slovenia, Estonia, Latvia, dan Lituania.
2008: Dua negara bekas Soviet lain, Ukraina dan Georgia, menyampaikan aspirasi untuk bergabung NATO. Aspirasi ini memicu kemarahan Moskow.
Pada tahun yang sama, Rusia memerangi Georgia untuk “memerdekakan” kelompok separatis di Ossetia Selatan dan Abkhazia. Enam tahun kemudian, giliran Ukraina yang didatangi Rusia dengan konflik separatis di Krimea dan Donbass.
2009: Anggota NATO bertambah dengan keanggotaan Kroasia dan Albania.
2014: NATO membekukan berbagai kerja sama dengan Rusia menyusul aneksasi Krimea.
2017: Montenegro bergabung dengan NATO.
2020: Makedonia Utara menjadi anggota ke-30 NATO, ekspansi terkini sebelum rencana Swedia dan Finlandia.
2022: Swedia dan Finlandia membahas keanggotaan NATO menyusul tindakan Rusia yang menginvasi Ukraina.
Baca Juga: Inggris Bergerak demi Finlandia dan Swedia Gabung NATO, Setujui Pakta Keamanan Bersama
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press