> >

Sherpa Perempuan Nepal Pecah Rekor Sendiri 10 Kali Capai Puncak Everest, Ini Kisahnya

Kompas dunia | 12 Mei 2022, 15:06 WIB
Seorang Sherpa Nepal bernama Lhakpa Sherpa memecahkan rekornya sendiri sebagai pendaki perempuan paling sukses di jagad raya, kini tercatat sepuluh kali mencapai puncak puncak tertinggi dunia, Puncak Everest, hari Kamis, (12/5/2022) (Sumber: AP Photo/Niranjan Shrestha, File)

KATHMANDU, KOMPAS.TV — Seorang Sherpa Nepal bernama Lhakpa Sherpa memecahkan rekornya sendiri sebagai pendaki perempuan paling sukses di jagad raya, kini tercatat sepuluh kali mencapai Puncak Everest, hari Kamis, (12/5/2022) seperti dilaporkan Associated Press, Kamis.

Lhakpa Sherpa dan beberapa pendaki lainnya memanfaatkan cuaca yang baik untuk mencapai puncak setinggi 8.849 meter pagi-pagi sekali, kata saudara laki-lakinya dan penyelenggara ekspedisi Mingma Gelu. Dia mengatakan Lakpa saat ini dalam kesehatan yang baik dan aman turun dari puncak.

Lhakpa Sherpa, 48 tahun, tidak sempat mengenyam pendidikan formal karena harus mulai mencari nafkah dengan membawa perlengkapan mendaki dan perbekalan untuk para pendaki dari berbagai penjuru dunia.

Pendakian yang sukses hari Kamis adalah yang ke-10, kali terbanyak bagi perempuan manapun di jagad raya dalam soal mencapai Puncak Everest, dan dia selalu mengatakan ingin menginspirasi semua perempuan di dunia sehingga mereka juga dapat mencapai impian mereka.

Lhakpa Sherpa di AS bekerja dengan upah minimum dan saat ini mencuci piring ketika dia berlatih untuk KTT Everest ke-10 tanpa kesepakatan dukungan, tanpa ahli gizi, dan tanpa pelatih.

Lhakpa adalah wanita Nepal pertama yang mencapai puncak Everest dan turun hidup-hidup, yang dia capai pada musim semi tahun 2000. Dengan sepuluh puncak Everest yang tercatat, dia memegang rekor dunia untuk wanita.

Lhakpa Sherpa adalah seorang wanita dengan prestasi dan keterampilan yang ditunjukkan, tetapi tanpa sponsor, dan harus mempertaruhkan hampir segalanya untuk terus mendaki gunung Himalaya yang dia cintai.

Berasal dari Nepal, Lakpa Sherpa tinggal di Amerika Serikat bersama ketiga anaknya di West Hartford, Connecticut.

Baca Juga: Peneliti: Gletser Tertinggi Everest Mencair Cepat karena Krisis Iklim

Sherpa Nepal lainnya, Kami Rita Sherpa, seorang laki-laki, mencapai puncak untuk ke-26 kalinya pada Sabtu, memecahkan rekornya sendiri untuk pendakian terbanyak di Everest. (Sumber: Everest Chronicle)

Pemandu Sherpa Nepal lainnya, Kami Rita Sherpa, seorang laki-laki, mencapai puncak untuk ke-26 kalinya pada Sabtu, memecahkan rekornya sendiri untuk pendakian terbanyak di Everest.

Rita memimpin sekelompok pendaki Sherpa yang memasang tali di sepanjang rute sehingga ratusan pendaki dan pemandu lainnya dapat mencapai puncak gunung akhir bulan ini.

Ratusan pendaki asing dan pemandu Sherpa dalam jumlah yang sama siap untuk mencoba pendakian Everest pada bulan Mei, bulan ketika kondisi cuaca di puncak Himalaya paling menguntungkan untuk pendakian.

Pendaki gunung Nepal Kami Rita Sherpa membuat sejarah Sabtu setelah mendaki Gunung Everest untuk ke-26 kalinya. Dia sudah menjadi pemegang rekor dunia, setelah memecahkan rekor untuk mendaki Everest lima kali dalam empat tahun.

Baca Juga: Pria China Menjadi Pendaki Buta Asia Pertama yang Sampai ke Puncak Gunung Everest

Sherpa Nepal lainnya, Kami Rita Sherpa, seorang laki-laki, mencapai puncak untuk ke-26 kalinya pada Sabtu, memecahkan rekornya sendiri untuk pendakian terbanyak di Everest. (Sumber: EPA-EFE)

Sabtu lalu, pemandu gunung berusia 52 tahun itu memecahkan rekor dunia sebelumnya dengan 25 pendakian gunung tertinggi di dunia, yang ia tetapkan Mei lalu.

Kami Rita telah menetapkan dan memecahkan rekor dunia untuk pendakian Everest hampir setiap musim semi selama empat tahun terakhir.

Dengan pengalaman mendaki gunung lebih dari 35 tahun, Kami Rita adalah seorang pendaki terkenal di dunia.

Dia pertama kali memecahkan rekor puncak Everest pada 22 Mei 2018, setelah berbagi rekor 21 puncak dengan dua pendaki lainnya.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Associated Press/Guardian/NPR


TERBARU