> >

Israel Banjir Kecaman usai Tembak Mati Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh

Kompas dunia | 11 Mei 2022, 19:24 WIB
Shireen Abu Akleh, jurnalis senior Al Jazeera tampak berdiri dengan latar Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Shireen Abu Akleh tewas tertembak tentara Israel saat meliput serangan militer Israel di Jenin, Tepi Barat, Rabu (11/5/2022) pagi. (Sumber: Al Jazeera Media Network via AP)

“Kami enggan dan menolak partisipasi warga Israel mana pun dalam penyelidikan semacam ini."

"Mereka harus dibawa ke Mahkamah Internasional. Kami menyerukan kepada Mahkamah Internasional untuk membuka penyelidikan atas pembunuhan Shireen dan kejahatan lain yang dilakukan terhadap Palestina," tegasnya. 

Dari pihak Amerika Serikat, Duta Besar AS untuk Israel, Tom Nides, mengatakan di Twitter bahwa dia "sangat sedih" mengetahui tentang pembunuhan Abu Akleh dan menyerukan "penyelidikan menyeluruh atas keadaan tersebut".

Hal senada juga diungkapkan Neil Wigan, duta besar Inggris untuk Israel, di Twitter: “Wartawan harus diizinkan untuk bekerja dengan aman dan bebas. Saya mendesak penyelidikan yang cepat, menyeluruh dan transparan.”

Sedangkan Tiongkok melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri mereka,  Zhao Lijian, ikut mendesak agar tragedi ini bisa ditangani sesuai hukum dan keadilan. 

Baca Juga: Israel akan Bangun 4.000 Rumah di Wilayah Palestina, Pakar PBB: Ini Sama dengan Kejahatan Perang

"Kami terkejut dan sangat menentang tindakan kekerasan terhadap jurnalis yang sedang bertugas dan melakukan pekerjaan mereka, kami berharap peristiwa relevan seperti itu ditangani sesuai dengan hukum dan keadilan," kata Zhao Lijian. 

Pembunuhan terhadap Shireen Abu Akleh juga membuat Federasi Jurnalis Internasional bereaksi. 

Mereka mengecam keras pembunuhan tersebut dan menuntut "penyelidikan segera".

Terakhir ada Omar Shakir, direktur Israel dan Palestina untuk Human Rights Watch, mengatakan pembunuhan Abu Akleh adalah bagian dari pendekatan sistematis Israel terhadap jurnalis yang meliput pendudukan.

Ia mengatakan hal ini perlu menjadi perhatian karena bukan terjadi untuk pertama kalinya. 

“Ini, tentu saja, bukan peristiwa satu kali, kita tahu bahwa pasukan Israel secara sistematis telah menggunakan kekuatan yang berlebihan. Ini adalah peristiwa yang perlu dipahami dalam konteks praktik sistemik ini dan pembunuhan banyak jurnalis Palestina lainnya,” tutur Omar Shakir.

Baca Juga: Warga Israel Diserang Saat Rayakan Hari Kemerdekaan, Polisi Duga Pelakunya Orang Palestina

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Al Jazeera


TERBARU