Duh, Mayoritas Terumbu Great Barrier Reef Dilaporkan Alami Pemutihan Karang Tahun Ini
Kompas dunia | 11 Mei 2022, 17:14 WIBTetapi pertanyaan itu akan kembali menjadi agenda Komite Warisan Dunia UNESCO pada pertemuan tahunannya bulan depan.
Baca Juga: Penelitian Terbaru: Terumbu Karang Dunia akan Musnah Meskipun Target Iklim Paris Terpenuhi
Great Barrier Reef menyumbang sekitar 10 persen ekosistem terumbu karang dunia dan diberi nama karena bahaya besar yang ditimbulkannya bagi pelaut abad ke-18.
Jaringan lebih dari 2.500 terumbu karang mencakup 348.000 kilometer persegi.
Karang terdiri dari hewan kecil yang disebut polip yang diberi makan oleh ganggang mikroskopis yang hidup di dalam terumbu dan sensitif terhadap perubahan suhu air.
Algae menyediakan karang dengan kaleidoskop warna dan menghasilkan gula melalui fotosintesis yang menyediakan sebagian besar nutrisi bagi karang.
Meningkatnya suhu laut mengubah bahan kimia yang dihasilkan algae menjadi racun. Karang menjadi putih karena secara efektif memuntahkan algae beracun.
Stres panas lebih dari beberapa minggu dapat menyebabkan karang mati karena kelaparan.
Baca Juga: Terumbu Karang Samudra Hindia Bagian Barat Terancam Punah 50 Tahun ke Depan
Pemutihan terbaru adalah pengingat yang tidak diinginkan dari perbedaan kebijakan perubahan iklim di antara para politisi Australia.
Pemerintah konservatif yang mencalonkan diri kembali pada 21 Mei memiliki target pengurangan emisi yang kurang ambisius daripada yang dijanjikan oleh oposisi kiri-tengah.
Partai Liberal Perdana Menteri Scott Morrison bertujuan untuk mengurangi emisi Australia sebesar 26 persen menjadi 28 persen di bawah tingkat 2005 pada tahun 2030.
Oposisi Partai Buruh berjanji untuk mengurangi emisi sebesar 43 persen pada akhir dekade ini.
Morrison secara luas dikritik pada konferensi iklim PBB November lalu karena gagal menetapkan target yang lebih ambisius.
Kelompok lingkungan Greenpeace Australia Pacific mengatakan dalam sebuah pernyataan, tingkat pemutihan terbaru adalah “dakwaan memberatkan lainnya terhadap pemerintah Morrison yang gagal melindungi terumbu karang dan memperburuk masalah melalui dukungannya terhadap bahan bakar fosil.”
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press