> >

Pesawat Militer Rusia Langgar Wilayah Udara Swedia, Provokasi Agar Stockholm Tak Gabung NATO?

Krisis rusia ukraina | 1 Mei 2022, 15:46 WIB
Ilustrasi jet tempur Rusia. (Sumber: Russian Defense Ministry Press Service via AP)

STOCKHOLM, KOMPAS.TV - Rusia melanggar wilayah udara Swedia setelah pesawat militer negara Vladimir Putin ini memasuki udara negara Skandinavia itu.

Insiden tersebut terjadi pada Jumat (29/4/2022) di Laut Baltik dekat Pulau Bornholm.

Pelanggaran tersebut disebut-sebut sebagai usaha provokasi Rusia kepada Swedia terkait keikutsertaan NATO.

Dalam pernyataannya Sabtu (30/4/2022), Angkatan Bersenjata Swedia mengatakan, sebuah pesawat baling-baling Rusia, AN-30 terbang masuk ke wilayah udara sebentar.

Baca Juga: Putin Dirumorkan Menghilang Sementara, Diyakini Operasi Kanker

Pesawat itu hanya masuk sebentar, sebelum kemudian meninggalkan daerah tersebut dengan cepat.

Dikutip dari Fortune, Menteri Pertahanan Swedia, Peter Hultqvist menegaskan pelanggaran tersebut sangat tak profesional dan tak bisa diterima.

Ini bukan pertama kalinya, pesawat Rusia melanggar wilayah udara Swedia di laut Baltik.

Pada Maret lalu, empat pesawat tempur Swedia dilaporkan masuk ke dalam wilayah negara yang memiliki Ibu Kota Stockholm tersebut.

Pelanggaran udara yang dilakukan Rusia ini diyakini sebagai provokasi mereka kepada Swedia, yang dilaporkan ingin segera bergabung dengan NATO.

Swedia dan Finlandia yang merupakan tetangga Rusia dikabarkan ingin segera bergabung dengan NATO setelah melihat invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina.

Baca Juga: Rusia Klaim Berhasil Hancurkan Lima Gudang Amunisi Ukraina, Lebih dari 200 Nasionalis Tewas

Rusia sendiri telah memperingatkan kepada Swedia dan Finlandia bahwa langkah mereka untuk bergabung dengan Aliansi Barat akan diikuti dengan konsekuensi.

Namun, Rusia tak mengungkapkan secara spesifik apa yang dilakukannya.

Senator Rusia, Vladimir Dzhabarov juga sempat melontarkan ancaman jika Swedia dan Finlandia memutuskan bergabung dengan NATO.

Ia menegaskan hal itu akan menjadi tragedi yang mengerikan bagi kedua negara tersebut.

Penulis : Haryo Jati Editor : Deni-Muliya

Sumber : Fortune


TERBARU