Suami Tewas Dibunuh Sniper Rusia, Istrinya Kaget dan Melahirkan Dini Bayi Kembar di Ukraina
Krisis rusia ukraina | 1 Mei 2022, 11:22 WIBNIZHYN, KOMPAS.TV - Seorang ibu di Ukraina kaget setelah mengetahui suaminya, seorang penjaga perbatasan dibunuh oleh sniper Rusia.
Ibu bernama Viktoria Nazarenko, 34 tahun, langsung melahirkan dini setelah mengetahui kabar tersebut.
Viktoria akhirnya melahirkan bayi kembar laki-laki hanya sehari setelah mengetahui kabar tersebut.
Seperti dikutip dari Sky News, ibu ini mengalami kontraksi tepat setelah mengetahui sang suami, Sersan Bogdan Nazarenko terbunuh.
Baca Juga: 25 Warga Sipil Tinggalkan Pabrik Baja Azovstal di Mariupol, tapi Tak Diketahui Pindah ke Mana
“Ini adalah apa yang ia tinggalkan untuk saya, bayi kami dan memori, yang tak akan pernah bisa dihapus,” ujar Viktoria dengan air mata yang mengalir.
Pasangan ini harus menunggu delapan tahun hingga akhirnya Viktoria bisa hamil.
“Ia tak melakukan kesalahan. Ia tak bisa melihat bayinya. Ia tak bisa menggendong mereka,” tambahnya.
Bogdan, 35 tahun, tewas tertembak oleh sniper Rusia pada 14 Maret lalu saat menjalani misi dengan Badan Penjaga Perbatasan Ukraina di Chernihiv utara saat perang berkecamuk.
Keluarga dan teman berusaha menutupi berita itu dari Viktoria, karena mereka khawatir atas dampak yang diberikan karena ia tengah hamil tua.
Ia baru mengetahui kondisi suaminya yang telah tewas, tiga pekan kemudian. Saat itu, Bogdan sudah dikubur.
“Saya baru mengetahui berita itu pada 3 April, dan malamnya kontraksi dimulai. Saya melahirkan pada 4 April,” katanya.
Saat itu usia kehamilan Viktoria baru 35 pekan.
Matviy yang pertama lahir, yang kemudian diikuti oleh Zakhariy.
Kini Viktoria tinggal bersama orang tuanya di sebuah apartemen kecil di Kota Nizhyn.
Bogdan seperti anggota pasukan perbatasan Ukraina dan juga angkatan bersenjata, berperang melawan penyerangan Rusia sejak 24 Februari.
Bogdan pun kerap berbicara dengan istrinya yang sedang hamil ditelepon, tetapi sambungan itu hanya bisa berlangsung beberapa detik karena koneksi yang buruk.
Baca Juga: Ruble Rusia Digunakan sebagai Mata Uang di Kherson Ukraina, Bakal Berjalan Baik atau Tidak?
Bogdan sendiri sebelumnnya meminta Viktoria untuk pergi dari Chernihiv karena situasi kota yang kian genting.
Ia kemudian menuruti saran semuanya dan pindah ke rumah orang traunya.
Viktoria terus berusaha mencari tahu kondisi Bogdan, sebelum akhirnya mengetahui apa yang terjadi dan ia telah ditembak oleh sniper.
“Ini luka besar bagi hidup kami. Pertanyaannya adalah bagaimana bisa seorang manusia melakukan hal ini kepada manusia lainnya?” tutur Viktoria.
Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto
Sumber : Sky News