> >

Waduh, Rahasia Militer Korea Selatan Bocor ke Agen Korea Utara, Dua Orang Ditangkap

Kompas dunia | 29 April 2022, 11:40 WIB
Dua orang tentara Korea Selatan tampak berpartroli di sepanjang pagar kawat berduri di Paju, dekat perbatasan Korea Utara. (Sumber: AP Photo/Ahn Young-joon, File)

SEOUL, KOMPAS.TV - Dua orang ditangkap kepolisian Korea Selatan, setelah diduga membocorkan informasi rahasia militer ke agen Korea Utara.

Kepolisian mengungkapkan kedua orang yang ditangkap kepala eksekutif pertukaran mata uang kripto dan seorang tentara.

Mereka membocorkan detail login untuk komando militer gabungan Korea Selatan ke agen Korea Utara itu.

Mereka diduga telah menerima uang dengan jumlah besar untuk pertukaran informasi tersebut.

Baca Juga: Perdana Menteri Kepulauan British Virgin Ditangkap di AS, Terlibat Penyelundupan Kokain

“Ini adalah kasus pertama di mana seorang perwira aktif dan seorang warga sipil di bawah perintah agen Korea Utara berkolusi dan memata-matai rahasia militer hingga akhirnya ketahuan,” bunyi pernyataan kepolisian dikutip dari BBC.

Dilaporkan jam tangan kamera dan USB digunakan untuk memberikan agen Korea Utara akses ke data antara Januari hingga Maret.

Dua pria itu berhasil ditangkap pada awal bulan ini.

Sedangkan keberadaan dan identitas dari sosok yang diyakini sebagai agen Korea Utara itu masih belum jelas.

Kejaksaan Korea Selatan dan kepolisian pada Kamis (28/4/2022) mengumumkan sosok yang ditangkap adalah kepala firma mata uang virtual dengan nama Lee, serta perwira tentara, Kapten B.

Keduanya pun didakwa karena melanggar Undang-Undang Keamanan Nasional.

Namun masih belum diketahui informasi apa yang sudah diakses keduanya.

Sang perwira tentara dibayar 48 juta won atau setara Rp548 juta, sedangkan sang pengusaha dibayar 700 juta won (Rp8 miliar) dalam bentuk mata uang kripto.

Baca Juga: Mengerikan! Buaya Ganas Menerjang Perahu dan Nyaris Mangsa Pasangan Ini

Kepolisian mengungkapkan mereka mendapat informasi tentang operasi yang dilakukan tersangka pada Februari lalu.

Mereka pun berhasil menangkap Lee pada 2 April, dan sang kapten tentara pada 15 April.

Polisi mengungkapkan identitas dari dalang operasi mata-mata itu diduga warga Korea Utara, berdasarkan pernyataan yang dibuat para tersangka dan utas komunikasi Telegram.

Mereka menambahkan kebocoran informasi itu berhasil diblokir dengan menangkap Lee dan perwira militer tersebut.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : BBC


TERBARU