Kepada Sekjen PBB, Putin Ungkapkan Harapan Perundingan Damai Ukraina Bisa Berlanjut
Krisis rusia ukraina | 27 April 2022, 04:22 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV — Presiden Rusia Vladimir Putin hari Selasa, (26/4/2022) masih berharap merundingkan penyelesaian damai dengan Ukraina, bahkan ketika pertempuran terus berlanjut, seperti laporan Associated Press, Rabu, (27/4/2022)
Berbicara dengan Sekjen PBB Antonio Guterres di Kremlin hari Selasa, (26/4/2022), Putin mengungkapkan negosiator Rusia dan Ukraina pada perundingan terakhir di Istanbul bulan lalu menghasilkan "terobosan serius"
Namun, Putin mengklaim Ukraina membatalkan sepihak beberapa kesepakatan tentatif yang dicapai di Istanbul.
Secara khusus, Putin mengatakan para negosiator Ukraina mengubah posisi mereka mengenai masalah status Krimea dan wilayah di Ukraina timur yang memerdekakan diri, yaitu Donetsk dan Lugansk.
Putin menuduh bergesernya pendirian Ukraina membuat Rusia sulit untuk merundingkan kesepakatan di masa depan. Para pejabat Ukraina mengelak memberitahu rincian pembicaraan dan klaim Rusia tentang Ukraina yang mundur dari proposal sebelumnya.
Putin menuntut Ukraina mengakui kedaulatan Rusia atas Krimea dan mengakui kemerdekaan Donetsk dan Lugansk di Ukraina timur yang menyatakan merdeka dari Ukraina, sebagai bagian dari kesepakatan masa depan untuk mengakhiri permusuhan.
Baca Juga: Zelensky Kecam Keputusan Sekjen PBB Kunjungi Rusia Sebelum Ukraina: Ini Tak Adil
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan masalah itu hanya dapat diputuskan melalui pemungutan suara atau referendum nasional di masa depan.
Sementara, Presiden Rusia Vladimir Putin pada pertemuan dengan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres seperti laporan RIA Novosti, Rabu, (27/4/2022), mengingatkan adanya keputusan Mahkamah Internasional tentang kemerdekaan Kosovo yang didukung oleh semua orang, dan menyatakan Republik Rakyat Lugansk dan Donetsk menyatakan merdeka sesuai dengan analogi keputusan tersebut.
"Saya pribadi membaca semua dokumen Mahkamah Internasional PBB tentang situasi di Kosovo. Saya ingat betul keputusan pengadilan internasional, yang mengatakan dalam pelaksanaan hak untuk menentukan nasib sendiri, wilayah ini atau itu dari negara mana pun tidak wajib mengajukan izin untuk menyatakan kedaulatannya kepada otoritas pusat negara itu. Ini dikatakan tentang Kosovo, dan ini adalah keputusan pengadilan internasional," kata Putin.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Associated Press/RIA Novosti