Tolak Bayar dengan Rubel, Rusia Langsung Tangguhkan Pengiriman Gas ke Polandia Mulai Hari Ini
Krisis rusia ukraina | 27 April 2022, 03:47 WIBWARSAW, KOMPAS.TV — Rusia menangguhkan pengiriman gas alam ke Polandia mulai Rabu pagi, (27/3/2022), setelah Polandia menolak permintaan Rusia membayar dalam mata uang Rubel Rusia, kata pejabat Polandia Selasa, (26/4/2022) seperti laporan Associated Press hari Rabu, (27/4/2022).
Perusahaan gas negara Polandia, PGNiG, mengatakan mereka mendapat pemberitahuan dari raksasa gas Rusia Gazprom bahwa pengiriman gas alam melalui pipa Yamal-Eropa akan berhenti Rabu.
Polandia adalah pendukung kuat Ukraina selama serangan dari Rusia dan menjadi titik transit senjata yang disediakan Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya untuk Ukraina.
Pemerintah Polandia minggu ini memastikan mereka mengirim tank untuk tentara Ukraina. Hari Selasa, Polandia juga mengumumkan daftar sanksi yang menargetkan 50 oligarki dan perusahaan Rusia, termasuk Gazprom.
Eropa mengimpor sejumlah besar gas alam Rusia untuk pemanas rumah, produksi listrik dan industri bahan bakar. Impor itu terus berlanjut meskipun terjadi serangan Rusia Ukraina. Sekitar 60 persen dari impor dibayar dalam euro, dan sisanya dalam dolar.
Presiden Rusia Vladimir Putin bulan lalu mengatakan ke depan, pembeli asing yang "tidak ramah" harus membayar ekspor energi Rusia ke Gazprom menggunakan mata uang Rubel. Gazprom adalah penghasil energi milik negara Rusia.
Baca Juga: Polandia Umumkan Stop Impor Minyak Rusia Akhir 2022, Jerman Minta Warganya Berhemat Gas
Tuntutan Putin agar ekspor Rusia dibayar dalam mata uang Rubel dirancang membantu mendongkrak mata uang Rusia di tengah perang di Ukraina dan berbagai sanksi yang diterapkan Barat kepada Rusia.
Para pemimpin Eropa mengatakan mereka tidak akan mematuhi, dengan alasan persyaratan pembayaran dengan rubel melanggar ketentuan kontrak dan sanksi mereka terhadap Rusia.
Pipa Yamal membawa gas alam dari Rusia ke Polandia dan Jerman, melalui Belarus. Polandia selama ini menerima sekitar 9 miliar meter kubik gas Rusia setiap tahun.
Perusahaan gas Polandia PGNiG mengatakan permintaan Rusia untuk dibayar dalam rubel merupakan pelanggaran kontrak Yamal.
Bagan aliran yang dipublikasikan di situs Jaringan Operator Sistem Transmisi Eropa untuk Gas menunjukkan penurunan drastis aliran gas di titik masuk di Kondratki, sebuah kota di Polandia timur, dan Vysokaye, yang berada di Belarus.
Kantor berita Rusia Tass mengutip Gazprom melaporkan Polandia harus membayar pasokan gasnya di bawah prosedur baru.
Baca Juga: Komite Investigasi Khusus Bentukan Warsawa: Rusia Bunuh Presiden Polandia Lech Kaczynski pada 2010
Polandia sekarang menjadi pelanggan Eropa yang pengiriman gasnya dihentikan oleh Rusia.
Menteri Iklim Polandia Anna Moskwa menekankan Polandia siap menghadapi situasi seperti itu setelah bekerja selama bertahun-tahun untuk mengurangi ketergantungannya pada sumber energi Rusia.
Dia mengatakan negara itu telah secara efektif independen dalam hal gas Rusia selama beberapa waktu terakhir, “Tidak akan ada kekurangan gas di rumah-rumah Polandia,” tandas Moskwa.
Sang Menteri mengulangi pesan itu pada konferensi pers, dengan mengatakan, "Strategi diversifikasi tepat yang kami laksanakan memungkinkan kami untuk merasa aman dalam situasi ini," katanya.
Polandia sejak 1990-an berupaya melepaskan diri dari energi Rusia dan berada di jalur yang tepat untuk mengakhiri ketergantungannya pada gas Rusia tahun ini. Baru-baru ini Polandia menghentikan impor batubara Rusia.
Pemerintah Polandia di Warsawa mendesak negara-negara Eropa lainnya mengurangi ketergantungan mereka pada sumber energi Rusia.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Associated Press