Kapal Wisata Jepang Berpenumpang 24 Wisatawan Hilang di Shiretoko, Pencarian Berlanjut hingga Malam
Kompas dunia | 23 April 2022, 23:10 WIBGelombang tinggi dan angin kencang terjadi di daerah itu sekitar tengah hari, menurut koperasi perikanan setempat. Laporan media Jepang mengatakan perahu nelayan telah kembali ke pelabuhan sebelum tengah hari karena cuaca buruk.
NHK mengatakan ada peringatan gelombang tinggi hingga 3 meter.
Yoshihiko Yamada, seorang profesor ilmu kelautan Universitas Tokai, mengatakan kapal itu kemungkinan akan kandas setelah diombang-ambingkan oleh gelombang tinggi dan rusak, kebanjiran, dan mungkin tenggelam.
Kapal wisata sebesar itu biasanya tidak membawa sekoci, dan penumpang mungkin tidak dapat melompat keluar dari kapal yang tenggelam dengan jendela yang mungkin tertutup untuk melindungi mereka dari angin kencang.
Dalam sebuah wawancara dengan televisi TBS, Yamada mengatakan ada juga sedikit kemungkinan kapal itu ditabrak ikan paus.
Suhu dingin dan angin kencang dapat menyebabkan hipotermia dan menempatkan penumpang dalam kondisi parah untuk bertahan hidup, menurut Jun Abe, wakil ketua Society of Water Rescue and Survival Research. “Kondisinya sangat parah terutama saat basah,” kata Abe kepada TBS.
Menurut sebuah situs web operator, tur ini memakan waktu sekitar tiga jam, menawarkan pemandangan pantai barat semenanjung yang indah, termasuk alam dan hewan seperti paus, lumba-lumba, dan beruang coklat.
Taman nasional ini terdaftar sebagai situs Warisan Dunia UNESCO dan terkenal sebagai wilayah paling selatan untuk melihat es laut yang hanyut.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press