> >

Rusia Kutuk Israel, Sebut Gunakan Konflik Ukraina Sebagai Pengalihan untuk Masalah Palestina

Krisis rusia ukraina | 18 April 2022, 05:42 WIB
Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid. (Sumber: AP Photo/Andrew Harnik, Pool, File)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia mengutuk Israel karena melakukan tindakan anti-Rusia, setelah ikut memberi voting menangguhkan keanggotaan Moskow di Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB.

Pernyataan itu muncul setelah Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid membela keputusan negaranya tersebut.

Kementerian Luar Negeri Rusia bahkan menuduh Israel gunakan penyerangan Rusia ke Ukraina sebagai pengalihan masalah Palestina.

Mereka juga menegaskan pernyataan Lapid tersebut sangat disesalkan.

Baca Juga: Menlu Ukraina: Mariupol Sudah Tidak Ada, Rata dengan Tanah

“Kami telah membuat catatan terkait pernyataan agresif Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid,” bunyi pernyataan Kemenlu Rusia dikutip dari Middle East Eye.

“Pernyataan Kementerian Luar Negeri menimbulkan penyesalan dan penolakan. Adanya usaha kamuflase mencoba memanfaatkan situasi di Ukraina untuk mengalihkan perhatian komunitas internasional dari konflik lama yang tak terselesaikan, yaitu Palestina dan Israel,” katanya.

Moskow juga mengecam Israel atas pendudukan Tepi Barat dan blokade di Jalur Gaza.

Mereka menegaskan bahwa usaha tersebut didukung oleh Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: PM Ukraina Denys Shmyhal: Mariupol Belum Jatuh, Pasukan akan Berjuang Sampai Akhir

“Perlu dicatat bahwa pendudukan terlama setelah sejarah perang dunia, dilakukan dengan kerja sama diam-diam oleh negara-negara terkemuka dukungan Amerika Serikat,” kata pernyataan tersebut.

Pada awal bulan ini, Dewan Jenderal PBB menangguhkan keanggotaan Rusia dari Dewan HAM PBB atas laporan pelanggaran dan penyalahgunaan hak asasi manusia yang sistematis dan mengerikan di Ukraina.

Menurut Lapid, pembunuhan dari warga sipil yang tak bersalah menjadi alasan Israel memilih untuk menangguhkan Rusia dari Dewan HAM PBB.

Namun, Lapid menegaskan voting itu tak membuat opini Israel berubah terkait Dewan HAM PBB, yang menurutnya radikal, tak bermoral, bias dan Badan Anti-Israel.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Middle East Eye


TERBARU