Menlu Ukraina: Mariupol Sudah Tidak Ada, Rata dengan Tanah
Krisis rusia ukraina | 18 April 2022, 01:54 WIBKOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan bahwa kota Mariupol sudah tidak ada lagi setelah diratakan oleh pasukan Rusia.
Kuleba muncul di acara "Face the Nation" milik CBS, Minggu (17/4/2022), sambil menggambarkan bagaimana situasi di Mariupol yang "mengerikan secara militer" dan "memilukan" setelah tujuh pekan dikepung oleh tentara Rusia.
"Kota itu (Mariupol) tidak ada lagi," kata Kuleba dikutip dari Fox News.
"Mereka melanjutkan perjuangan mereka, tetapi tampaknya dari cara tentara Rusia berperilaku di Mariupol, mereka memutuskan untuk meratakan kota dengan cara apa pun."
Dia juga memperkirakan serangan rudal akan berlanjut di Kiev dan kota-kota lain di Ukraina, bersama dengan "upaya putus asa pasukan Rusia untuk menghabisi Mariupol dengan cara apa pun."
Menurut perhitungan Ukraina, pengeboman tanpa henti dan pertempuran jalanan di Mariupol telah membuat sebagian besar kota menjadi puing-puing dan menewaskan sedikitnya 21.000 orang.
Baca Juga: Presiden Ukraina Zelensky Ungkap Situasi di Kota Mariupol Tak Manusiawi
Sebelumnya dilaporkan, sebuah rumah sakit bersalin pada pekan-pekan awal perang terkena serangan udara mematikan Rusia dan sekitar 300 orang dilaporkan tewas dalam pengeboman sebuah gedung teater yang menjadi tempat warga sipil berlindung.
Pengepungan Mariupol telah menyebabkan sekitar 100.000 warga yang tersisa, dari populasi sebelum perang 450.000, terperangkap tanpa makanan, air, panas atau listrik.
Militer Rusia memperkirakan bahwa masih ada 2.500 pejuang Ukraina bertahan di lorong-lorong bawah tanah pabrik baja raksasa yang merupakan kantong perlawanan terakhir di Mariupol.
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Fadhilah
Sumber : Fox News