Korea Utara Rayakan Ulang Tahun Kim Il-Sung ke-110 Tanpa Parade Militer, Serukan Dukung Kim Jong-Un
Krisis rusia ukraina | 16 April 2022, 10:55 WIBPYONGYANG, KOMPAS.TV - Korea Utara merayakan ulang tahun dari pendiri negara Kim Il-sung yang ke-110 tahun, Jumat (15/4/2022) kemarin.
Pada perayaan tersebut juga dikumandangkan seruan untuk memberikan dukungan yang lebih kuat terhadap cucunya sekaligus pemimpin saat ini, Kim Jong-un.
Perayaan ulang tahun Kim Il-sung datang setelah Korea Utara melakukan sejumlah uji coba persenjataan sepanjang bulan ini.
Termasuk di antaranya peluncuran rudal balistik interkontinental jarak jauh yang dilakukan untuk pertama kalinya sejak 2017.
Baca Juga: Warga Shanghai Mengamuk, Bentrok dengan Polisi Usai Rumahnya Dijadikan Pusat Karantina Covid-19
Namun, tak ada parade militer dalam perayaan ulang tahun Kim Il-sung tersebut, yang biasanya dilakukan pada hari penting tersebut.
“Ayo bekerja keras dalam pengabdian kepada rekan kita yang terhormat Kim Jong-un dan di jalan itu akhirnya mewujudkan impian presiden besar kita (Kim Il-sung) untuk membangun negara sosialis yang kuat,” bunyi komentar dari laman resmi Korea Utara, Uriminzokkiri dikutip dari Associated Press.
Pada perayaan ulang tahun Kim Il-sung, penduduk Pyongyang, Ibu Kota Korea Utara membungkuk dan meletakkan karangan bunga di dekat patung perunggu Kim Il-sung dan Kim Jong-il.
TV pemerintah kemudian menayangkan ribuan anak muda, pria yang mengenakan kemeja putih gaya Barat, dan wanita dengan pakaian tradisional Korea berwarna-warni, berdansa di alun-alun Pyongyang, saat kembang api diluncurkan dari tepi sungai terdekat.
Para penari pun mengelilingi sekelompok penampil yang mengangkat bunga kuning untuk membentuk simbol Partai Buruh Korea, palu, kuas dan arit.
Ulang tahun Kim Il-sung merupakan hari libur yang sangat penting di Korea Utara.
Baca Juga: Adik Kim Jong-Un Mengamuk, Akibat Korea Selatan Mengaku Mampu Luncurkan Serangan ke Korea Utara
Pasalnya hingga saat ini, keluarga Kim telah memerintah di bawah kultus kepibadian yang kuat sejak negara itu didirikan pada tahun 1948.
Kim Jong-un pun menjadi generasi ketiga pemimpin Korea Utara, setelah ayahnya Kim Jong-il meninggal pada akhir 2011.
Di masa kepemimpinannya, Kim Jong-un telah mendorong untuk memajukan senjata nulir Korea Utara sekaligus menghidupkan ekonomi negara itu.
Tetapi gabungan dari penutupan perbatasan akibat pandemi, sanksi dari Amerika Serikat, dan kesalahan manajemen yang dilakukannya menyebabkan pukulan ekonomi untuk Korea Utara.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : Associated Press