> >

Kapal Perang Rusia yang Tenggelam di Ukraina Punya Sejarah Panjang, Digunakan Sejak Perang Dingin

Krisis rusia ukraina | 15 April 2022, 06:20 WIB
Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan maskot Armada Laut Hitam Rusia, kapal penjelajah berpeluru kendali The Moskva, tenggelam hari Kamis, (14/4/2022) saat ditarik ke pelabuhan Rusia (Sumber: Mil.ru)

Pada akhir 1989, Slava seharusnya menjadi tuan rumah pertemuan antara Gorbachev dan Presiden George H.W. Bush di Malta. Tetapi angin kencang mendorong pihak tuan rumah Soviet untuk mengubah tempat pertemuan ke kapal penjelajah Maxim Gorky yang sedang berlabuh.

Baca Juga: Nasib Kapal Perang yang Dirudal Ukraina Tak Jelas, Kiev Sebut Tenggelam, Moskow Bilang Masih Ngapung

Pergantian Nama Menjadi Moskva (Moskow)

Slava menjalani perbaikan dari 1990-1999. Dalam waktu yang sama, Uni Soviet pun runtuh dan Ukraina merdeka menjadi negara yang terpisah dari Rusia. Kapal ini pun akhirnya dirombak dan diganti namanya menjadi Moskva (Moskow).

Kapal tersebut menjadi tuan rumah bagi Presiden Vladimir Putin dan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi dalam kunjungan tahun 2003 ke Sardinia.

“Syukur kepada Tuhan, kapal penjelajah kami masih bisa berjalan, pesawat dan rudal kami bisa terbang,” kata Putin saat itu.

Komentar Putin di pangkalan angkatan laut La Maddalena kemudian menunjukkan betapa banyak yang telah berubah. Dia menggambarkan kehadiran Moskow sebagai tanda bahwa tingkat kepercayaan antara Rusia dan negara-negara NATO meningkat. 

Namun dalam perkembangannya, ekspansi NATO ke arah timur dan keamanan Rusia adalah salah satu alasan yang dikutip Putin untuk mengirim pasukan ke Ukraina.

Selama perang Rusia di bekas republik Georgia pada 2008, Moskow berperan dalam operasi di Laut Hitam.

Pada tahun 2014, ketika Rusia mencaplok Semenanjung Krimea, Moskow memblokir kapal angkatan laut Ukraina untuk meninggalkan Danau Donuzlav.

Baca Juga: Detik-detik Rudal Ukraina Serang Kapal Perang Rusia di Laut Hitam

Pada 2015-16, kapal itu dikerahkan ke Laut Mediterania untuk memberikan dukungan bagi militer Rusia yang mendukung Presiden Suriah Bashar Assad dalam perang saudara di negaranya.

The Moskva kemudian menjalani perbaikan dan modernisasi dari 2018 hingga Juli 2020.

Setelah Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, The Moskva ikut serta dalam serangan di Pulau Zmiinyi yang terletak sekitar 35 kilometer di lepas pantai.

Dalam audio yang beredar luas secara online, seorang tentara Ukraina pernah memberi sumpah serapah pada kapal ini.

“Kapal perang Rusia, pergilah (sumpah serapah) sendiri,” ujar tentara tersebut.

Ukraina dan para pendukungnya menganggap momen ini sebagai peristiwa pembangkangan yang ikonik.

Pada hari Rabu, akun Instagram Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memposting foto dirinya memegang perangko peringatan yang menandai momen tersebut.

Mereka menunjukkan seorang tentara Ukraina sendirian di pantai, dengan senapan di satu tangan, dan tangan yang lain mengacungkan jari tengah kepada kapal Moskow yang sedang lewat.

Nomor kapal "121" terlihat di sana.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU