> >

Situs Jual Beli Hasil Peretasan RaidForums Ditutup, Pendiri Ditangkap di Inggris

Kompas dunia | 14 April 2022, 13:40 WIB
Ilustrasi hacker atau peretas. (Sumber: Shutterstock via Kompas.com)

"Ini adalah contoh konkret yang menggambarkan bahwa berbagai penegak hukum internasional di sejumlah negara bisa bekerja sama untuk memberantas situs web terlarang dan menangkap sang pembuatnya," tuturnya dikutip dari Kompas.com, Kamis (14/4/2022).

Baca Juga: Data 279 Juta Penduduk Indonesia Bocor, BPJS Kesehatan: Sistem Keamanan Kami Ketat dan Berlapis

Tindakan yang dilakukan ini merupakan aksi internasional bertajuk "Operation Tourniquet" yang dilakukan oleh Europol.

"Pertukaran informasi yang intens ini memungkinkan para penyelidik untuk menentukan peran berbeda yang dimainkan target dalam pasar ini, yaitu: administrator, pencuci uang, pengguna yang bertanggung jawab mencuri/mengunggah data, dan pembeli," tulis pernyataan dari Europol.

Apa itu situs RaidForums?

RaidForums adalah situs yang berisi diskusi hingga jual beli berbagai data hasil peretasan yang diluncurkan pada 2015 silam. Melansir Kompas.com, sebanyak 530 ribu akun telah terdaftar di situs tersebut hingga akhir 2021.

Beberapa data perusahaan hingga pemerintahan di Indonesia sebelumnya sempat bocor dan dijual secara bebas melalui forum tersebut.

Penjualan data pribadi penduduk Indonesia secara besar-besaran bersumber dari database BPJS Kesehatan. Salah satu penjual dengan nama "Kotz" di RaidForums mengklaim memiliki 279 juta data penduduk Indonesia.

Baca Juga: Sebanyak 279 Juta Data Penduduk Indonesia Dijual Online, Termasuk Info Gaji dan Nomor Telepon

Kotz menjelaskan data yang dia jual termasuk nomor induk kependudukan (NIK), nomor ponsel, e-mail, alamat, dan gaji.

Selain itu salah satu pengguna RaidForums juga pernah menjual data sekitar 91 juta pengguna Tokopedia, serta 7 juta akun pedagang di platform tersebut, yang dijual pengguna bernama "whysodank" senilai 5.000 dolar AS (sekitar Rp 71 juta) pada 2020.

Mayoritas data yang disebar dan dijual dalam situs peretasan tersebut adalah data pribadi yang mencakup e-mail pengguna, nomor telepon, nama akun, kata sandi, alamat rumah, dan lain sebagainya.

Penulis : Danang Suryo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas.com/BBC/Ars Technica/Europol


TERBARU