Rusia Ancam Serang Ibu Kota Ukraina Kiev jika Sabotase Terus Terjadi di Perbatasan
Krisis rusia ukraina | 14 April 2022, 05:59 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia menyatakan akan menyerang pusat pengambilan keputusan Ukraina, termasuk Ibu Kota Kiev atau Kyiv, jika upaya sabotase terus berlanjut di wilayah Rusia.
Hal tersebut dikatakan juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov seperti dilansir RIA Novosti, Rabu (13/4/2022).
“Kami melihat upaya sabotase dan serangan oleh pasukan Ukraina pada objek di wilayah Federasi Rusia. Jika kasus seperti itu berlanjut, maka Angkatan Bersenjata Federasi Rusia akan menyerang pusat pengambilan keputusan, termasuk di Kyiv, dari mana Rusia selama ini menahan diri (tidak menyerang Kiev)" katanya.
Menurut Igor, sejak awal operasi khusus militer Rusia, militan Ukraina berulang kali melakukan sabotase di wilayah perbatasan Rusia.
Pada 29 Maret, mereka menyerang wilayah Belgorod dengan rudal Tochka-U, yang menyebabkan ledakan dan kebakaran di gudang yang ditempatkan di lokasi sementara unit militer, mengakibatkan delapan orang terluka.
Tiga hari kemudian, pada 1 April, dua helikopter Ukraina menyerbu wilayah Rusia dan menembaki depot minyak di Belgorod, kemudian menyerang sebuah percetakan di kawasan industri Severny.
Minggu ini di wilayah Belgorod Ukraina dituding merusak rel kereta api. Selain itu, desa dan pos pemeriksaan di perbatasan di wilayah Belgorod dan Kursk berulang kali ditembaki.
Baca Juga: Macron Tolak Pakai Kata Genosida: Eskalasi Retorika Tak Selesaikan Perang, Rusia-Ukraina Bersaudara
Di wilayah Belgorod, Kursk dan Bryansk, di beberapa wilayah di wilayah Voronezh dan Wilayah Krasnodar, serta di utara Krimea, tingkat ancaman teroris berada pada tingkat kuning (tengah dari tiga tingkat bahaya).
Awal bulan ini, pasukan Rusia mundur dari daerah utara Kyiv dan sekarang memfokuskan kembali upaya mereka untuk merebut lebih banyak wilayah di Ukraina timur.
Kementerian pertahanan Rusia memastikan pasukannya sekarang memiliki kendali penuh atas pelabuhan di kota Mariupol yang terkepung.
Mereka menambahkan, pasukan Ukraina dan anggota batalyon Azov telah dikepung dan "dihilangkan kesempatannya untuk melarikan diri".
Anggota batalion Azov yang terkenal pengikut paham Nazi bertempur sengit melawan Rusia di Mariupol, yang terletak di tenggara negara itu antara Krimea yang diduduki Rusia dan Republik Donetsk dan Lugansk yang memisahkan diri dari Ukraina.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV/RIA Novosti/Straits Times