> >

Biden Desak PM india Narendra Modi Tak Tambah Pembelian Minyak Rusia, Bagaimana Responsnya?

Krisis rusia ukraina | 12 April 2022, 12:06 WIB
Presiden Joe Biden bertemu secara virtual dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di South Court Auditorium Gedung Putih di Washington, Senin, 11 April 2022. Menhan India Rajnath Singh berada di tengah, Menlu India Subrahmanyam Jaishankar, kanan. (Sumber: AP Photo/Carolyn Kaster)

WASHINGTON, KOMPAS.TV — Presiden Amerika Serikat Joe Biden hari Senin, (12/4/2022) meminta PM India Narendra Modi tidak mempercepat penambahan pembelian minyak Rusia karena AS dan negara-negara lain berusaha memotong pendapatan energi Moskow menyusul invasi ke Ukraina, seperti dilansir Associated Press, Selasa, (12/4/2022).

Perdana menteri India dalam pertemuan itu maupun sesudahnya dilaporkan tidak membuat komitmen publik untuk menahan diri dari minyak Rusia, sumber ketegangan dengan Amerika Serikat.

Bertemu melalui panggilan video, Biden mengatakan kepada Modi, Amerika Serikat dapat membantu India mendiversifikasi sumber energinya, seperti dikatakan juru bicara Gedung Putih Jen Psaki.

Meskipun porsi minyak Rusia yang diterima India sedikit, baru-baru ini India meningkatkan pembelian besar-besaran karena negara-negara demokrasi lain berusaha mengisolasi Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Presiden juga mengutarakan keyakinannya, tidak dalam kepentingan India untuk mempercepat atau meningkatkan impor energi Rusia atau komoditas lainnya,” kata Psaki.

Baca Juga: India Desak Penyelidikan Independen atas Kematian Warga Sipil di Bucha Ukraina

Presiden Joe Biden bertemu secara virtual dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di South Court Auditorium Gedung Putih di Washington, Senin, 11 April 2022. (Sumber: Michael A. McCoy/Pool via AP)

Pada konferensi pers terpisah Departemen Luar Negeri dengan Menteri Luar Negeri Antony Blinken, Menlu India Subrahmanyam Jaishankar dengan tegas menyarankan agar Eropa, bukan India, menjadi fokus perhatian Washington tentang pembelian energi dari Rusia.

"Saya menduga, melihat angka-angkanya, mungkin total pembelian kami untuk bulan ini akan kurang dari apa yang dilakukan Eropa pada sore hari," katanya.

Sementara Biden dan Modi mengakhiri sesi dialog mereka dengan Biden mengatakan mereka berkomitmen memperkuat hubungan mereka, pejabat Gedung Putih tidak dapat mengatakan apakah India mendukung mereka dalam mengutuk Putin sepenuhnya, dengan mengatakan pilihan pada akhirnya ada di tangan pemerintah Modi.

Kedua pemimpin akan bertemu langsung pada 24 Mei di Tokyo untuk pertemuan puncak Quad, sebuah koalisi yang juga mencakup Australia dan Jepang.

Pada konferensi pers Kementerian Luar Negeri, Blinken tampaknya berusaha membujuk India untuk mengambil sikap yang lebih kuat terhadap konflik di Ukraina, menarik minat negara itu dalam menegakkan tatanan berbasis aturan internasional dan menunjukkan orang India yang kekurangan sumber daya mungkin terpengaruh oleh kekurangan energi dan makanan yang disebabkan oleh perang.

“Agresi Rusia sangat kontras dengan visi yang dimiliki Amerika Serikat dan India untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, dan tindakan Rusia memiliki dampak besar tidak hanya di Eropa dan Ukraina, tetapi di seluruh dunia, misalnya, menyebabkan kerawanan pangan dan kenaikan harga,” kata Blinken kepada wartawan setelah pertemuan berakhir.

Baca Juga: Menlu Rusia Datang ke New Delhi, Puji Objektivitas India dalam Konflik Rusia dan Ukraina

Menlu India Subrahmanyam Jaishankar berbicara selama Dialog Menteri AS-India 2+2 keempat di Departemen Luar Negeri di Washington, Senin, 11 April 2022. (Sumber: Michael A. McCoy/Pool via AP)

Sikap netral India dalam perang memunculkan kekhawatiran di Washington dan mendapat pujian dari Menlu Rusia Sergey Lavrov, karena "menilai situasi secara keseluruhan, bukan hanya secara sepihak.”

Biden membuka percakapan video dengan menekankan kemitraan pertahanan antara kedua negara dan dengan mengatakan Amerika Serikat dan India akan "melanjutkan konsultasi erat kami tentang bagaimana mengelola efek destabilisasi dari perang Rusia ini" pada makanan dan komoditas lainnya.

“Akar kemitraan kami adalah hubungan yang mendalam antara rakyat kami, ikatan keluarga, persahabatan, dan nilai-nilai bersama,” kata Presiden AS.

Modi hari Senin, (11/4/2022) menyebut situasi di Ukraina "sangat mengkhawatirkan," dan mencatat seorang siswa India kehilangan nyawanya selama perang.

Dia mengatakan telah berbicara dengan Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, meminta keduanya untuk perdamaian.

India mengutuk pembunuhan yang terungkap di kota Bucha dan menyerukan penyelidikan independen.

Seorang pejabat senior Amerika Serikat menggambarkan pembicaraan Biden-Modi hangat dan produktif, meskipun pejabat itu menekankan India akan membuat keputusan sendiri tentang bagaimana menanggapi Putin. Pejabat itu bersikeras anonimitas untuk membahas pertemuan itu.

Baca Juga: Rusia dan India Cari Jalan untuk Saling Berdagang Gunakan Mata Uang Masing-Masing, Bukan Dolar AS

Menlu AS Antony Blinken berbicara selama Dialog Menteri AS-India 2+2 keempat di Departemen Luar Negeri di Washington, Senin, 11 April 2022. (Sumber: Michael A. McCoy/Pool via AP)

Biden dan Modi membahas bagaimana mengelola risiko ketidakstabilan global terkait pangan, bantuan kemanusiaan, dan perubahan iklim, di mana Modi secara terbuka berbagi pandangannya tentang hubungan erat Rusia dan China yang menimbulkan kekhawatiran, kata pejabat itu.

Juga pada hari Senin, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin bertemu langsung dengan Menteri Pertahanan India Rajnath Singh, dan Menlu AS Antony Blinken bertemu dengan Menlu India Subrahmanyam Jaishankar.

Austin mengimbau India untuk bertindak bersama dengan sesama demokrasi, suatu bentuk pemerintahan berdasarkan persetujuan rakyat yang menurut Austin bertentangan dengan otokrasi seperti China dan Rusia.

“Sekarang, lebih dari sebelumnya, demokrasi harus berdiri bersama untuk mempertahankan nilai-nilai yang kita miliki bersama,” kata Austin.

India menahan diri dari beberapa upaya untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas invasinya.

India abstain ketika Majelis Umum PBB memilih Kamis untuk menangguhkan Rusia dari kursinya di Dewan Hak Asasi Manusia yang beranggotakan 47 negara atas tuduhan bahwa tentara Rusia di Ukraina terlibat dalam pelanggaran hak yang disebut AS dan Ukraina sebagai kejahatan perang.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU