> >

Macron Hadapi Lawan Berat di Pilpres Prancis Putaran 2, Kekuatan Politik Bersatu Hadapi Sayap Kanan

Kompas dunia | 12 April 2022, 05:31 WIB
Presiden petahana Prancis Emmanuel Macron, kiri, dan kandidat sayap kanan militan penantang Marine Le Pen, kanan. Pemilu Presiden Prancis putaran 2 pada 24 April akan berlangsung sengit dengan menguatnya kubu sayap kanan yang dipimpin kandidat Marine Le pen menghadapi petahana Emmanuel Macron. (Sumber: France24)

"Saya meminta pemilih saya untuk memilih Marine Le Pen," kata pemimpin partai "Reconquest", yang tersingkir pada putaran pertama dengan sekitar 7 persen suara, "Saya memiliki perbedaan pendapat dengan Marine Le Pen", tetapi dia menghadapi "seorang pria yang telah membawa 2 juta imigran" ke Prancis, katanya tentang Macron.

Baca Juga: Prancis Hari ini Gelar Pilpres, Inilah Jajaran Kandidat Presiden Utama

Kotak suara pilpres Prancis, dengan pemungutan suara manual dan hasilnya dihitung dengan tangan. Pemilu Presiden Prancis putaran 2 pada 24 April akan berlangsung sengit dengan menguatnya kubu sayap kanan yang dipimpin kandidat Marine Le pen menghadapi petahana Emmanuel Macron. (Sumber: France24)

Macron yang berhaluan tengah dan Le Pen, seorang sayap kanan Prancis, adalah dua kandidat teratas dalam putaran pertama pemungutan suara hari Minggu, memperoleh 27,8 persen dengan 9,7 juta suara untuk Macron.

Le Pen mengumpulkan 23,2 persen dengan 8,1 juta suara, dan di posisi ketiga, sayap kiri Jean-Luc Melenchon mengumpulkan 22 persen dengan 7,7 juta suara menurut Kementerian Dalam Negeri Prancis.

Dua belas kandidat mencalonkan diri untuk posisi teratas. Karena tidak ada dari mereka yang menerima lebih dari 50% suara di putaran pertama, dua kandidat teratas akan saling berhadapan dalam putaran kedua pada 24 April.

Putaran pertama kontes 2022 ditandai oleh sikap apatis pemilih, dengan partisipasi diperkirakan mencapai 73,3 persen, menurut analisis oleh lembaga jajak pendapat Ifop-Fiducial untuk TV Prancis TF1 dan LCI, terendah dalam putaran pertama dalam 20 tahun.

Macron berusaha untuk menjadi presiden Prancis pertama yang memenangkan kembali masa jabatan kedua sejak Jacques Chirac tahun 2002. Jajak pendapat memberi Macron keunggulan yang konsisten, tetapi persaingan makin sengit dalam sebulan terakhir.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU