Imran Khan Lengser, Pakistan Tunjuk Shahbaz Sharif, Tersangka Kasus Pencucian Uang sebagai PM Baru
Kompas dunia | 11 April 2022, 21:46 WIBImran Khan sendiri merupakan sosok yang cukup populer di Pakistan. Terjun ke dunia politik usai bergelimang prestasi sebagai atlet kriket, Khan menjelma politikus Islam konservatif yang sukses mendobrak dominasi Liga Muslim-nya Shahbaz Sharif dan Partai Rakyat Pakistan yang dipimpin putra serta suami Benazir Bhutto.
Siapakah Shahbaz Sharif?
Shahbaz Sharif merupakan adik dari Nawaz Sharif, perdana menteri terlama Pakistan yang menjabat pada 1990-1993, 1997-1999, dan 2013-2017.
Keluarga Sharif adalah salah satu aktor dominan dalam politik Pakistan selama berdekade-dekade.
Bersama keluarga Bhutto, anggota keluarga Sharif berganti-ganti naik ke tampuk kekuasaan. Namun, beberapa tahun belakangan, popularitas Sharif dan Liga Muslim Pakistan menurun karena dugaan korupsi.
Tren ini beriringan dengan naiknya popularitas Imran Khan.
Nawaz Sharif dilengserkan melalui Mahkamah Agung pada 2017 menyusul dugaan kejahatan finansial. Namanya masuk dalam laporan Panama Papers pada 2016.
Sementara itu, isu korupsi juga menggerogoti blok politik keluarga Bhutto. Asif Ali Zadari, suami Benazir Bhutto yang sempat menjabat presiden Pakistan, pernah diputus bersalah atas kasus korupsi dan dipenjara.
Akan tetapi, masing-masing blok politik Sharif dan Bhutto membantah segala tuduhan korupsi dan mengeklaim tuduhan itu bermotif politis.
Shahbaz Sharif sendiri masih berstatus tersangka kasus dugaan pencucian uang. Ia ditangkap Biro Akuntabilitas Nasional pada 2020 lalu atas tuduhan skema pencucian uang sistematis bersama keluarga dan orang dekatnya.
Pada April 2021, Shahbaz Sharif dilepaskan dengan jaminan oleh Pengadilan Tinggi Lahore. Namun, sidangnya masih tertunda hingga kini.
Sebelum menjadi perdana menteri, Shahbaz Sharif pernah menjabat tiga kali sebagai menteri utama provinsi Punjab, provinsi dengan penduduk terbanyak di Pakistan.
Baca Juga: PM Pakistan Imran Khan Dilengserkan Parlemen
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Associated Press