> >

Pesawat Penumpangnya Dibuntuti Jet Tempur NATO, Serbia Minta Penjelasan

Krisis rusia ukraina | 9 April 2022, 06:10 WIB
Ilustrasi. Pesawat maskapai Air Serbia hendak mendarat di Belgrade, 6 Agustus 2021. Pekan ini, pemerintah Serbia menyebut pesawat maskapai Air Serbia yang terbang dari Moskow ke Belgrade dibuntuti jet tempur NATO milik Belgia di dekat wilayah udara Latvia. (Sumber: Darko Vojinovic/Associated Press)

BELGRADE, KOMPAS.TV - Pemerintah Serbia mendesak NATO memberi penjelasan usai satu unit jet tempur aliansi pertahanan tersebut diduga membuntuti pesawat penumpang Serbia yang bertolak dari Rusia. 

Sebagaimana diwartakan Associated Press, Sabtu (9/4/2022), Serbia menyebut pesawat maskapai Air Serbia yang terbang dari Moskow ke Belgrade dibuntuti jet tempur NATO milik Belgia di dekat wilayah udara Latvia. Kejadian ini dilaporkan terjadi pada Rabu (6/4) lalu.

Sebelumnya, media-media Serbia pun melaporkan jet tempur NATO, lagi-lagi milik Belgia, “mengawal” pesawat Air Serbia yang terbang dari St. Petersburg ke Belgrade.

Baca Juga: NATO Sebut Putin Ingin Kuasai Seluruh Ukraina, Yakin Perang Masih Akan Berlangsung Lama

Presiden Serbia Aleksandar Vucic menegaskan bahwa aksi armada jet NATO itu “membahayakan penerbangan sipil dan nyawa para penumpang.”

Hingga berita ini diturunkan, NATO belum memberi penjelasan mengenai dugaan unit jet tempurnya membuntuti penerbangan sipil maskapai Serbia.

Serbia sendiri merupakan satu dari sedikit negara Eropa yang mempertahankan penerbangan sipil ke Rusia. Menyusul invasi ke Ukraina sejak 24 Februari lalu, negara-negara Eropa ramai-ramai memberlakukan larangan penerbangan dari atau ke Rusia.

Selain Serbia, maskapai-maskapai Turki diketahui masih melayani penerbangan ke Rusia.

Pemerintahan Aleksandar Vucic sendiri selama ini dikenal sebagai sekutu Vladimir Putin.

Meskipun demikian, Belgrade tetap menyetujui resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.

Baca Juga: Warga Rusia di Serbia Bakar Paspornya Sebagai Bentuk Protes


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU