> >

Meski Bahan Pokok Langka, Warga Palestina dan Timur Tengah Jalani Ramadan Penuh Sukacita

Kompas dunia | 8 April 2022, 20:38 WIB
Seorang perempuan Palestina menggantung lampu hias dalam persiapan menyambut bulan suci Ramadan, di sebuah toko di Kota Tua Yerusalem, Senin, 12 April 2021. (Sumber: AP Photo/Mahmoud Illean)

YERUSALEM, KOMPAS.TV - Ratusan umat Islam berkumpul di Kota Tua Yerusalem mulai Senin (4/4/2022) malam untuk menghadiri penyalaan lentera raksasa, bagian dari acara budaya yang menandai bulan Ramadan.

Memukul genderang dan bernyanyi, umat Muslim berjalan melalui jalan-jalan sempit Kota Tua untuk mencapai alun-alun, tempat banyak orang sedang menunggu lentera raksasa dinyalakan.

Warga kemudian meledak dalam sorak-sorai ketika lentera dinyalakan.

“Hari ini dari sini, dari Yerusalem, dari kota kuno, dekat masjid Al-Aqsha, dari Burj Al-Laqlaq, kami menyalakan lentera Yerusalem untuk menerangi jalan bagi seluruh alam semesta dan seluruh umat manusia dan untuk memberikan energi positif dari kota ini, terlepas dari rasa sakitnya, penindasannya, dan penderitaannya. Tetapi kota ini akan terus berlanjut, dengan izin Allah SWT, menerangi jalan ke seluruh bagian dunia dan atau seluruh umat manusia," kata Hussam Abu Esheh, seorang seniman dari Yerusalem.

Baca Juga: Israel Akan Izinkan Perempuan, Anak dan Laki-laki Palestina Salat di Masjid Al Aqsa

Seorang pedagang Palestina menggantung lampu hias dalam menyambut bulan suci Ramadan, di sebuah toko di Kota Tua Yerusalem, Jumat, 1 April 2022. (Sumber: AP Photo/Mahmoud Illean)

Ketegangan meningkat dalam beberapa hari terakhir setelah penyerang Palestina menewaskan 11 warga Israel dalam serangan terpisah di seluruh negeri.

Ramadan adalah bulan untuk berpuasa, berdoa, dan beribadah dari subuh hingga magrib bagi hampir 2 miliar umat muslim di seluruh dunia.

Dalam konflik Israel-Palestina, Ramadan sering menjadi periode peningkatan gesekan dan konfrontasi.

Bentrokan antara warga Palestina dan polisi Israel di sekitar Kota Tua yang bersejarah, pusat emosional konflik selama lebih dari satu abad, selama Ramadan tahun lalu membantu mempercepat perang 11 hari antara Israel dan kelompok militan Islam Hamas di Jalur Gaza pada Mei.

Baca Juga: Kisah Muazin Tertua di Jalur Gaza, Setengah Abad Mengumandangkan Azan di Masjid Tua Palestina

Wanita bercadar meninggalkan kompleks Masjid Al Aqsa melewati sekelompok polisi Israel pada hari kedua bulan suci Ramadhan di Kota Tua Yerusalem, Minggu, 3 April 2022. (Sumber: AP Photo/Maya Alleruzzo)

Pihak berwenang Israel melakukan serangkaian upaya, berusaha menghindari terulangnya kekerasan tahun lalu selama bulan suci Ramadan.

Para pemimpin Israel, Yordania dan Palestina mengadakan banyak pertemuan dalam beberapa pekan terakhir, dan Israel telah mengumumkan serangkaian isyarat niat baik, dalam upaya untuk menjaga ketenangan selama Ramadhan.

Israel akan memberi izin perempuan, anak-anak, dan laki-laki Palestina yang berusia di atas 40 tahun untuk melakukan salat di Masjid Al-Aqsha setiap hari Jumat. Ini sebagai upaya membantu meredakan ketegangan selama bulan suci Ramadan, seperti dilansir Associated Press, Rabu (6/4).

Pemerintah pendudukan Israel dalam sebuah pernyataan mengatakan mereka dapat lebih melonggarkan pembatasan jika keadaan tetap tenang.

Baca Juga: Hari Pertama Ramadan, Pasukan Israel Tembak Mati 3 Milisi Palestina di Tepi Barat

Seorang wanita dan putrinya berjalan di dekat lentera tradisional saat mereka berbelanja untuk bulan suci Ramadan, di pasar tradisional al-Zawya di Kota Gaza, Kamis, 31 Maret 2022. (Sumber: AP Photo/Adel Hana)

Tahun ini, Israel dalam siaga tinggi setelah tiga serangan oleh warga Palestina di Israel dalam beberapa pekan terakhir menewaskan 11 warga Israel.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU