> >

Negara Bagian Carolina Selatan Jadwalkan Eksekusi Mati Pertama dalam 10 Tahun Terakhir

Kompas dunia | 8 April 2022, 08:29 WIB
Sebuah menara penjaga di atas Lembaga Pemasyarakatan Lee, sebuah penjara dengan keamanan maksimum di Bishopville, Carolina Selatan, Amerika Serikat. Negara bagian Carolina Selatan telah memberikan lampu hijau untuk eksekusi regu tembak. (Sumber: Foto AP/Sean Rayford)

COLUMBIA, KOMPAS.TV — Negara Bagian Carolina Selatan di Amerika Serikat (AS) menjadwalkan eksekusi mati pertama dalam 10 tahun terakhir.

Panitera Mahkamah Agung Negara Bagian Carolina Selatan telah menetapkan tanggal eksekusi jatuh pada 29 April mendatang untuk Richard Bernard Moore. Eksekusi mati direncanakan dilakukan dengan menggunakan regu tembak.

Seperti dikutip dari The Associated Press, Moore adalah seorang pria berusia 57 tahun yang telah menghabiskan lebih dari dua dekade dipenjara karena membunuh seorang penjaga toko bernama James Mahoney di Spartanburg.

Moore bisa memilih apakah akan dieksekusi di kursi listrik atau melalui regu tembak. Dua pilihan ini tersedia untuk terpidana mati, setelah legislator mengubah undang-undang hukuman mati negara bagian tahun lalu dalam upaya untuk mengatasi jeda selama satu dekade dalam eksekusi.

Jeda selama 10 tahun terjadi karena lembaga pemasyarakatan tidak bisa mendapatkan obat suntik mati. 

Baca Juga: Diganjar Hukuman Mati, Harta dan Aset Pemerkosa 13 Santriwati Herry Wirawan Juga Dirampas (1)

Undang-undang baru di negara bagian tersebut menyebutkan, kursi listrik sebagai alat eksekusi utama bagi terpidana mati.

Namun tahanan dapat memilih kematian di tangan regu tembak atau suntik mati, jika pilihan ini memang tersedia.

Badan pemasyarakatan negara bagian mengatakan bulan lalu telah selesai mengembangkan protokol untuk eksekusi regu tembak dan menyelesaikan renovasi senilai $53.600 di kamar kematian di Columbia.

Mereka memasang kursi logam dengan pengekang yang menghadap ke dinding dengan bukaan persegi panjang sepanjang 4,6 meter.

Jika memilih eksekusi dengan regu tembak, akan terdapat tiga penembak yang menggunakan senapan.

Senapan itu diisi amunisi hidup yang diarahkan langung ke jantung terpidana. Sebuah tudung akan ditempatkan di atas kepala narapidana.

Terpidana juga akan diberi kesempatan untuk membuat pernyataan terakhir.

Gunakan kursi listrik

Seperti diketahui, Carolina Selatan adalah satu dari delapan negara bagian di AS yang masih menggunakan kursi listrik dan satu dari empat negara bagian yang mengizinkan regu tembak, menurut Pusat Informasi Hukuman Mati nirlaba yang berbasis di Washington.

Moore adalah salah satu dari 35 pria yang mendapatkan hukuman mati Carolina Selatan. Dia menyelesaikan banding federalnya pada tahun 2020, dan Mahkamah Agung negara bagian menolak banding lain yang diajukannya minggu ini.

Baca Juga: Ketok Palu! Pemerkosa 13 Santriwati, Herry Wirawan Divonis Hukuman Mati

Lindsey Vann, seorang pengacara untuk Moore, mengatakan pada Kamis (7/4) kemarin, dia akan meminta pengadilan untuk menunda eksekusi.

Negara bagian terakhir menjadwalkan eksekusi untuk Moore pada tahun 2020, yang kemudian ditunda setelah petugas penjara mengatakan mereka tidak dapat memperoleh obat suntikan mematikan.

Selama persidangan Moore tahun 2001, jaksa mengatakan Moore memasuki toko untuk mencari uang demi membeli kokain. Di dalam toko, Moore kemudian bertemu Mahoney dan terlibat perselisihan.

Mahoney mengeluarkan pistol dan Moore merebut pistol tersebut.  Mahoney kemudian mengeluarkan senjata kedua, dan baku tembak pun terjadi.

Mahoney menembak Moore di lengan, dan Moore menembak Mahoney di dada. Jaksa mengatakan Moore meninggalkan jejak darah di toko saat dia mengambil uang tunai, lalu melangkah dua kali di atas jenazah Mahoney.

Pada saat itu, Moore mengklaim bahwa dia bertindak untuk membela diri setelah Mahoney menarik senjata pertama.

Eksekusi terakhir di Carolina Selatan terjadi pada tahun 2011, kepada Jeffrey Motts, yang dijatuhi hukuman mati.

Motts sebelumnya menjalani hukuman seumur hidup di penjara. Di dalam penjara, dia malah mencekik teman satu selnya hingga tewas. Dia pun kemudian dijatuhi hukuman nati.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU