Zelensky: Ukraina Siap Gabung NATO Besok, tetapi Kondisi Memaksa Kami Rundingkan Jaminan Keamanan
Krisis rusia ukraina | 6 April 2022, 04:20 WIBKIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengaku pihaknya siap bergabung dengan NATO, bahkan mulai “besok”. Namun, karena NATO enggan menerima, Kiev terpaksa mencari jaminan keamanan melalui perundingan dengan Rusia.
Isu bergabungnya Ukraina ke NATO sendiri adalah salah satu dalih utama Vladimir Putin meluncurkan invasi besar-besaran.
Ukraina semakin getol ingin gabung ke NATO sejak Rusia menganeksasi Krimea dan menyokong kelompok separatis di Donetsk dan Luhansk pada 2014 silam.
Akan tetapi, NATO enggan menerima Ukraina. Alasannya, bergabungnya Ukraina dikhawatirkan bisa memicu perang besar yang melibatkan nuklir dengan Rusia.
Zelensky mengaku pihaknya masih berkehendak gabung NATO dan “menentang syarat Rusia.” Namun, mengingat keengganan NATO dan proses negosiasi yang berlangsung, keinginan itu berkemungkinan besar tak akan terwujud.
Baca Juga: Zelensky soal Ratusan Mayat di Bucha Ukraina: Diikat, Ditembak, Dilindas, Diperkosa
Zelensky mengaku mengungkapkan hal ini karena Ukraina “sudah kehilangan terlalu banyak nyawa” untuk takut “mengungkapkan apa yang kami pikirkan.”
“Untuk bergabung dengan NATO, kami siap gabung NATO besok, menentang syarat-syarat Rusia. Kami tidak menyembunyikan apa pun,” kata Zelensky, Selasa (5/4/2022), dikutip Associated Press.
“Saya telah membicarakan ini dengan Sekretaris Jenderal NATO, dengan para pemimpin negara (NATO) tentang syarat-syarat konkret untuk Ukraina agar bisa gabung NATO. Jika besok kami ditawari bergabung dengan NATO, tidak bermain-main tetapi serius, kami akan bergabung.”
“Namun sayangnya, itu tidak akan terjadi. Dan itu tidak terjadi, sayang sekali. Itulah mengapa kami mesti membangun jaminan keamanan sendiri, sesuatu yang bisa melindungi kami, melindungi nyawa kami. Kami bisa melindungi diri sendiri, terima kasih banyak,” lanjut Zelensky.
Setelah berkali-kali perundingan, Ukraina dilaporkan telah sepakat meninggalkan ambisi gabung NATO dan menjadi negara netral, tidak bergabung ke blok militer mana pun.
Pernyataan “jujur” Zelensky ini diucapkan usai temuan pembantaian di pinggiran Kiev yang diduga dilakukan pasukan Rusia. Otoritas Ukraina menyebut setidaknya 410 jasad warga sipil ditemukan di kota-kota sekitar Kiev usai pasukan Rusia mundur.
Baca Juga: Inggris Tolak Desakan Rusia Gelar Sidang Dewan Keamanan Bahas Tudingan Pembunuhan Massal di Ukraina
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Associated Press