Putin Diduga Alami Stres Berat dan Ketidakstabilan, Terdengar dari Caranya Berpidato
Krisis rusia ukraina | 4 April 2022, 13:15 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin diduga tengah mengalami stres berat dan ketidakstabilan.
Kesimpulan tersebut diambil setelah dilakukan analisa oleh pakar analisis suara setelah mendengar caranya berpidato.
Peneliti dari Teknologi Pengukuran Risiko, mengambil lebih dari satu jam sampel suara Putin yang berbicara antara 1 Februari dan 18 Maret.
Dikutip dari Daily Star, mereka menyimpulkan bahwa tingkat stres pemimpin Rusia itu meningkat pada sebelum dan selama penyerangan ke Ukraina.
Baca Juga: Putin Buat Sambungan Telepon Khusus untuk Laporkan Pengkhianat yang Kritik Penyerangan ke Ukraina
Ahli mengungkapkan sejak Rusia melakukan penyerangan ke Ukraina pada 24 Februari, gaya pidato Putin memperlihatkan adanya ketidakstabilan.
Para ahli tersebut telah mendengarkan sampel suara Putin yang memiliki lama satu jam dan 19 menit.
Analisis mereka menyimpulkan adanya peningkatan tajam dalam tingkat stres.
Adanya peningkatan stres muncul setelah Moskow merespons sanksi internasional kepada Rusia.
Para peneliti itu menggunakan pidato Putin di Dewan Jenderal PBB pada September 2020 sebagai dasar analisis mereka.
Selain itu perubahan signifikan ditemukan selama pertemuan di Dewan Keamanan Federasi Rusia pada 21 Februari.
Selama pertemuan, suara Putin menunjukkan perubahan antara tingkat stres yang tinggi dan rendah dalam waktu singkat.
“Kami dapat menduga bahwa ia sedang berada dalam keadaan psikologis yang tak stabil,” ujar Kepala Pengukuran Risiko, Kanji Okazaki.
Penelitian mereka juga melihat dari bagaimana sikap tubuh Putin.
Baca Juga: Rusia Sebut Pembunuhan Warga Sipil Ukraina di Bucha Tuduhan Palsu: Upaya Menjelekkan
Presiden dan Universitas Hokusei Gakuen di Sapporo, Ikuo Daibo, mencatat Putin mendukung dirinya sendiri dengan menggunakan tangannya dengan selalu meletakkan tangannya di atas meja.
“Ia merasa bertekad untuk melakukan sesuatu yang telah ia putuskan,” katanya.
Laporan dari ahli mengungkapkan bahwa Putin terlihat tegang saat bertemu dengan pejabat Rusia pada 10 Maret, saat ia mengatakan Moskow akan membalas perusahaan asing yang telah menarik diri dari negara tersebut.
Pembacaan stres lebih rendah delapan hari kemudian ketika Putin menyampaikan pidato mengenai membebaskan penduduk Ukraina timur dari penderitaan dan genosida yang menurutnya dilakukan Kiev.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Daily Star