> >

Belarusia Bayar Impor Gas Pakai Rubel Rusia Mulai Tahun Ini, Ingin Keluar dari Hegemoni Dolar

Kompas dunia | 3 April 2022, 22:21 WIB
Ilustrasi. Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Belarusia Aleksandr Lukashenko menonton latihan militer melalui konferensi video di Moskow, Rusia, Sabtu, 19 Februari 2022. Pada Sabtu (2/4/2022), Perdana Menteri Belarusia Roman Golovchenko menegaskan negaranya akan membayar impor gas dan minyak dari Rusia dengan mata uang rubel mulai 2022. (Sumber: Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

MINSK, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Belarusia Roman Golovchenko menegaskan negaranya akan membayar impor gas dan minyak dari Rusia dengan mata uang rubel mulai 2022. Hal tersebut disampaikan Golovchenko dalam wawancara dengan televisi Belarus-1 pada Sabtu (2/4/2022).

Pernyataan Golovchenko seiring tuntutan Rusia agar negara-negara “tak bersahabat” membayar impor gas menggunakan rubel.

Negara-negara “tak bersahabat” yang dimaksud Moskow adalah para pihak yang menyanksi Rusia sehubungan invasi ke Ukraina, di antaranya Inggris Raya dan seluruh anggota Uni Eropa.

Golovchenko menyebut kebijakan Minsk ini bukan karena permintaan Rusia sehubungan sanksi Barat. Menurutnya, pemerintahan Aleksandr Lukashenko ingin menantang hegemoni dolar.

“Kami telah mengganti pembayaran menggunakan rubel untuk energi. Ini krusial. Ini adalah sesuatu yang kami inginkan sejak lama, yakni membuat pembayaran bukan dengan dolar,” kata Golovchenko kepada Belarus-1 via TASS.

Baca Juga: Belarusia dan Rusia Disanksi Barat, Putin dan Lukashenko Janji Saling Dukung

“Sekarang kami akan bekerja menggunakan rubel Rusia. Secara ekonomis, ini menguntungkan bagi kami, dan kami selalu berjuang untuk itu.”

“Tahun ini kami akan membayar impor gas dan minyak menggunakan rubel Rusia,” tegasnya.

Golovchenko menyinggung kerja sama sektoral antara Belarusia dan Rusia sebagai negara serikat. Menurutnya, kerja sama ini mengarah pada prosedur terpadu mengenai harga energi dan entitas ekonomi Belarusia serta Rusia.

“Apa yang kita bicarakan kini bukan hanya menyangkut jutaan dolar, tetapi miliaran dolar. Setengah masalah akan beres tahun ini, itu akan sepenuhnya beres ketika kami (Minsk dan Moskow), sesuai rencana, menyepakati rencana pasar gas dan minyak yang terpadu,” kata Golovchenko.

Golovchenko yakin bahwa perang Rusia-Ukraina yang diikuti sanksi beruntun dan gejolak ekonomi, sedang merombak tatanan ekonomi global.

“Menurut saya, ini bisa disebut sebagai periode bunuh diri dolar. Gaung aksi-aksi Amerika Serikat yang agresif dan tidak bisa dibenarkan sulit untuk diprediksi. Namun, ini adalah kesempatan bagi dunia untuk keluar dari hegemoni dolar,” pungkas Golovchenko.

Baca Juga: Ukraina Tuding Rusia Tanam Ranjau pada Tubuh Mayat dan Bangunan saat Tarik Mundur Pasukannya


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : TASS


TERBARU