> >

China: Barat Terapkan Standar Ganda atas Hak Asasi Manusia, Itu Tidak Bisa Diterima

Krisis rusia ukraina | 29 Maret 2022, 09:59 WIB
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin. Pemerintah China Senin, (28/3/2022) mengatakan Barat menerapkan "standar ganda" dengan memenuhi hak asasi pengungsi perang Rusia-Ukraina, tetapi mengabaikan para pengungsi dari Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin. (Sumber: AP Photo/Ng Han Guan)

Juru bicara Kemlu China itu menekankan, standar ganda untuk bersimpati dengan pengungsi di Ukraina sementara mengabaikan pengungsi dari negara-negara di Timur Tengah, Afrika dan Amerika Latin “tidak dapat diterima.”

“Merupakan standar ganda yang tidak dapat diterima untuk menyebut tindakan yang merugikan warga sipil di Ukraina sebagai kejahatan perang, sementara membiarkan kerugian yang dilakukan terhadap warga sipil di Republik Federal Yugoslavia, Afghanistan, Irak dan Suriah tidak dihukum,” katanya, merujuk pada perang Rusia di Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari.

Setidaknya 1.151 warga sipil telah tewas di Ukraina dan 1.824 terluka, menurut perkiraan PBB, yang mewanti-wanti bahwa angka sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi.

Lebih dari 3,87 juta warga Ukraina mengungsi ke beberapa negara Eropa, dengan jutaan lainnya mengungsi di dalam negeri, menurut badan pengungsi PBB UNHCR.

Baca Juga: Biden Bandingkan Perlawanan Ukraina terhadap Rusia dengan Tragedi Lapangan Tiananmen China 1989

Sekelompok pengungsi asal Timur Tengah bersama anak kecil di kamp pengungsian sementara di perbatasan Polandia-Belarusia, Selasa (9/11/2021). Mereka berusaha menembus perbatasan Polandia tetapi dipukul mundur. Kini, kondisi para migran di kamp dilaporkan memprihantinkan. (Sumber: Leonid Shcheglov/BelTA via Associated Press)

“Merupakan standar ganda yang tidak dapat diterima untuk mengatakan serangan terhadap Ukraina merusak prinsip penghormatan terhadap kedaulatan sambil mengklaim serangan terhadap Republik Federal Yugoslavia, Afghanistan, Irak, dan Suriah sebagai hal yang sah dan punya legitimasi,” kata Wang.

Wang, juru bicara utama Kementerian Luar Negeri China, yang menghadapi kritik atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia Uighur juga mengatakan, "Merupakan standar ganda yang tidak dapat diterima untuk menekankan bahwa kedaulatan tidak dapat diganggu gugat dalam masalah Ukraina sementara hak asasi lebih penting dari kedaulatan dalam masalah Republik Federal Yugoslavia dan Irak.”

Menekankan bahwa kedaulatan dan integritas teritorial semua negara “harus dihormati,” pejabat Kementerian Luar Negeri China mengingatkan, tujuan dan prinsip Piagam PBB “harus dihormati,”

“Kekhawatiran keamanan yang sah dari semua negara harus dihargai. Hanya saat standar ganda dihilangkan, maka masalah titik api regional dapat diatasi dengan cara yang adil dan perdamaian abadi dapat dicapai di Eropa dan tempat-tempat lain di dunia,” ujarnya.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Anadolu


TERBARU