Positif Covid-19 di China Kembali Meningkat, Shanghai Lakukan Lockdown Dua Tahap
Kompas dunia | 28 Maret 2022, 10:47 WIBSHANGHAI, KOMPAS.TV - Meningkatnya kasus positif Covid-19 di China, membuat Shanghai memutuskan melakukan lockdown.
Namun, kota perdagangan di China itu akan melakukan lockdown dengan dua tahap.
Pada Sabtu (26/3/2022), China dilaporkan mengalami angka kasus positif Covid-19 tertinggi, setelah gelombang virus corona itu sebelumnya sempat melandai.
Lockdown dua tahap ini akan dimulai pada Senin (28/3/2022).
Baca Juga: Kecelakaan China Eastern Airlines: Kotak Hitam Kedua Ditemukan Terkubur 1,5 Meter di Bawah Tanah
Dikutip dari Sky News, satu sisi kota Shanghai akan dilockdown dan dilakukan tes Covid-19 antara 28 Maret hingga 1 April.
Sedangkan sisi kota lainnya akan ditutup pada 1 April hingga 5 April.
Pemerintah Kota Shanghai memutuskan menggunakan sungai Huangpu yang melewati tengah kota sebagai titik pembatas.
Pemerintah kota melalui akun WeChat resminya, menegaskan trasportasi umum, termasuk layanan tumpangan di semua area akan ditangguhkan selama lockdown.
Mereka juga menambahkan kendaraan yang tak disetujui tidak akan diizinkan berada di jalanan.
Selain itu semua perusahaan dan pabrik juga akan ditangguhkan operasinya atau diminta bekerja dari rumah selama lockdown.
Kecuali bagi mereka yang terlibat dalam menawarkan pelayanan publik atau menyediakan makanan.
“Masyarakat meminta dukungan, pengertian dan kerja sama dengan kota terkait pencegahan wabah dan mengontrol, serta berpartisipasi dalam pengujian asam nukeat secara tertib,” ujar juru bicara pemerintah kota dikutip dari Sky News.
Baca Juga: China Umumkan Kasus Kematian Covid-19, Pertama Kali dalam Setahun Lebih
Shanghai mencatat 2.631 kasus baru Covid-19 tanpa gejala pada Sabtu.
Jumlah tersebut menyumbang hampir 60 persen kasus baru tanpa gejala di hari itu, termasuk 47 kasus baru dengan gejala.
Meski kasus sementara di Shanghai tetap sederhana menurut standar global, kota berpenduduk 26 juta orang itu menjadi tempat strategi nol-Covid China, yang mencoba mengendalikan varian Omicron yang sangat menular.
Otoritas Shanghai sebelumnya menolak lockdown secara luas untuk menghindari ketidakstabilan ekonomi dan memiliki pendekatan mengiris dan memilah, yang melibatkan penyaringan lingkungan satu per satu.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Sky News