> >

Presiden Ukraina Kini Tuding Barat Pengecut, Takut Membuat Keputusan

Krisis rusia ukraina | 28 Maret 2022, 06:57 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky hari Minggu, (27/3/2022) menuduh Barat pengecut, sementara komandan intelijen militer Ukraina mengatakan Rusia berusaha membagi negara itu menjadi dua, seperti Korea Utara dan Korea Selatan. (Sumber: Ukrainian Presidential Press Office via AP)

Seorang pejabat tinggi militer Rusia hari Jumat, (25/3/2022) mengatakan pasukan sedang dialihkan ke timur dari bagian lain negara itu.

Rusia mendukung pemberontak separatis di Lugansk dan Donetsk sejak pemberontakan meletus di sana tak lama setelah Moskow mengintegrasikan Semenanjung Krimea dari Ukraina ke dalam Federasi Rusia.

Dalam pembicaraan dengan Ukraina, Moskow menuntut Kyiv mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk.

Kyrylo Budanov, kepala intelijen militer Ukraina, menuduh Rusia berusaha memecah Ukraina menjadi dua, membuat perbandingan dengan Korea Utara dan Korea Selatan.

Baca Juga: Zelensky Siap Bicarakan Status Netral Ukraina Demi Perjanjian Damai dengan Rusia, tapi Ada Syaratnya

Kepala delegasi Rusia, Vladimir Medinsky melalui saluran Telegram-nya, seperti laporan TASS, Minggu, (27/3/2022) mengumumkan Rusia dan Ukraina memutuskan untuk menggelar putaran negosiasi secara tatap muka langsung pada 29-30 Maret. (Sumber: Telegram/Vladimir Medinsky)

“Para penjajah akan mencoba menarik wilayah yang diduduki menjadi satu struktur kuasi-negara dan mengadunya dengan Ukraina yang merdeka,” kata Budanov dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan.

Budanov meramalkan perang gerilya oleh Ukraina akan menggagalkan rencana tersebut.

Zelenskyy, mengulangi pernyataan yang dia katakan sebelumnya, mengatakan kepada wartawan independen Rusia hari Minggu bahwa pemerintahnya akan mempertimbangkan untuk menyatakan netralitas dan menawarkan jaminan keamanan ke Rusia. Itu termasuk menjaga Ukraina bebas nuklir, kata Zelenskyy.

Ukraina mengatakan untuk mengalahkan Rusia, Barat harus menyediakan jet tempur dan bukan hanya rudal dan peralatan militer lainnya.

Sebuah proposal untuk mentransfer pesawat Polandia ke Ukraina melalui Amerika Serikat dibatalkan di tengah kekhawatiran NATO bahwa tindakan itu bisa menyeret langsung NATO konflik terbuka dengan Rusia.

Dalam sambutannya yang tajam, Zelenskyy menuduh pemerintah Barat “takut untuk mencegah tragedi ini. Takut untuk membuat keputusan begitu saja.”

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov memastikan Rusia menggunakan rudal jelajah yang diluncurkan dari udara untuk menghantam depot bahan bakar dan pabrik pertahanan di Lyiv, sekitar 75 kilometer dari perbatasan Polandia.

Konashenkov mengatakan serangan lain dengan rudal yang diluncurkan dari laut menghancurkan sebuah depot di Plesetske di sebelah barat Kyiv, tempat Ukraina menyimpan rudal pertahanan udara.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU