Brasil Tolak Larang Putin Hadiri G20, Mengaku Dukung Multilateralisme dan Hukum Internasional
Krisis rusia ukraina | 27 Maret 2022, 12:21 WIBBRASILIA, KOMPAS.TV - Brasil dengan tegas menolak melarang Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk menghadiri G20.
Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Brasil, Carlos Franca, pada pertemuan di senat, Kamis (24/3/2022).
Franca mengatakan keputusan itu sesuai dengan dukungan mereka terhadap multilateralisme dan hukum internasional.
“Kami melihat inisiatif muncul di berbagai organisasi internasional, untuk mengusir dan menangguhkan Rusia,” tutur Franca dikutip dari Buenos Aires Times.
Baca Juga: Rusia Cuek jika Disingkirkan dari G20, Kremlin: Dunia Bukan Cuma AS dan Eropa
“Brasil jelas menentang inisiatif tersebut, sejalan dengan posisi tradisional kami yang mendukung multilateralisme dan hukum internasional,” tambahnya.
Franca juga menegaskan PBB adalah tempat untuk berdebat masalah perdamaian dan keamanan, bukan di G20.
“Yang terpenting saat ini adalah semua forum internasional berfungsi penuh termasuk di G20, dan itu berarti seluruh dunia hadir, termasuk Rusia,” ujarnya.
Pernyataan dari Franca itu muncul setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mendukung agar Putin tak diizinkan ikut dalam pertemuan G20 di Bali, Indonesia.
Pernyataan Biden itu muncul setelah Rusia menyerang Ukraina, dan belum ada tanda-tanda berhenti hingga saat ini.
Biden juga mendesak, jika hal itu tak bisa dilakukan, perwakilan Ukraina juga harus diundang dalam pertemuan tersebut.
Tetapi dorongan untuk mengecualikan Rusia dalam pertemuan kelompok besar ekonomi dunia itu telah membuat anggota G20 terpecah.
Baca Juga: Peringatan Zelensky: Tentara Rusia di Ukraina hanya akan Mendapat Kebencian dan Penghinaan
Adapun Perdana Menteri Australia, Scott Morrison sejalan dengan AS agar Putin dilarang untuk hadir dalam pertemuan yang diselenggarakan November nanti.
Sedangkan China menentangnya dan menyebut Rusia merupakan anggota penting di G20.
Sementara Indonesia, sebagai presiden G20, menegaskan tetap tidak menghentikan.
Presiden Brasil, Jair Bolosonaro sendiri menegaskan pihaknya tetap netral terkait konflik di Ukraina.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : Buenos Aires Times