Zelensky Kobarkan Semangat dan Sebut Ukraina Beri Pukulan Keras ke Rusia, tapi Khawatirkan Mariupol
Krisis rusia ukraina | 26 Maret 2022, 09:44 WIBKIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengobarkan semangat kepada rakyatnya bahwa Ukraina telah memberikan pukulan keras ke Rusia.
Namun, ia mengkhawatirkan kondisi Kota Mariupol yang saat ini kian memburuk.
Hal tersebut diungkapkan Zelensky dalam pernyataannya di Facebook, Jumat (25/3/2022).
“Selama beberapa pekan terakhir, angkatan bersenjata kita yang heroik telah memberikan pukulan kuat untuk musuh, Kekalahan yang signifikan,” ujarnya dikutip dari BBC.
Baca Juga: Macron akan Kontak Putin, Bahas Operasi Kemanusiaan Luar Biasa untuk Evakuasi Warga Sipil Mariupol
Ia pun mengaku bangga dengan bagaimana para pasukan Ukraina tak kenal lelah menghadapi serbuan pasukan Rusia.
“Saya bersyukur para pembela kami menunjukkan kepada para penjajah bahwa laut tak akan tenang untuk mereka meski tak ada badai. Karena di sana akan ada api,” tambahnya.
“Dengan menahan tindakan Rusia, para pembela kami memaksa kepemimpinan Rusia ke ide yang sederhana dan logis, bahwa pembicaraan diperlukan, berarti, mendesak, adil dan demi hasil, bukan demi penundaan,” tambahnya.
Namun, Zelensky juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kondisi di Mariupol.
Kondisi kota yang dikepung oleh tentara Rusia itu dikatakannya semakin memburuk, karena puluhan ribu orang di dalamnya terjebak tanpa makanan, air atau pemanas.
Baca Juga: Biden Bandingkan Perlawanan Ukraina terhadap Rusia dengan Tragedi Lapangan Tiananmen China 1989
“Situasi di kota tersebut semakin tragis. Sangat tragis. Militer Rusia tak memperbolehkan adanya bantuan kemanusiaan di kota,” tuturnya.
Kondisi Mariupol memang sangat mengenaskan setelah sejumlah serangan Rusia membuat bangunan dan fasilitas di kota itu hancur.
Evakuasi pun sulit dilakukan karena Rusia terus melakukan serangan meski gencatan senjata sudah dilakukan untuk membuka koridor kemanusiaan.
Bahkan pihak Ukraina menyebutkan adanya pemindahan paksa warga Mariupol untuk ditempatkan di sebuah kota di Rusia.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : BBC