PBB Ungkap 3,7 Juta Warga Ukraina Mengungsi ke Negara Tetangga Sejak Serbuan Rusia

JENEWA, KOMPAS.TV - Badan Pengungsi PBB (UNHCR) mengatakan, hingga saat ini sudah 3,7 juta orang warga Ukraina menyelamatkan diri ke negara tetangga sejak penyerbuan Rusia satu bulan lalu.

Menurut perhitungan rinci UNHCR, seperti dilaporkan Straits Times, Jumat (25/3/2022), sebanyak 3.725.806 warga Ukraina mengungsi lintas perbatasan, meningkat 50.854 dari angka pada hari sebelumnya.

Sekitar 90 persen dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, tambah pernyataan tersebut.

Dari angka 3,7 juta, sekitar 2,2 juta orang mengungsi ke negara tetangga Polandia, sementara lebih dari setengah juta mengungsi ke Rumania, dan sekitar 20.000 mengungsi ke Rusia.

Sebelum krisis dipicu sebulan lalu, anggota Polandia adalah rumah bagi sekitar 1,5 juta orang Ukraina.

Secara total, lebih dari 10 juta orang, atau lebih dari seperempat populasi di daerah-daerah di bawah kendali pemerintah sebelum invasi 24 Februari, sekarang diperkirakan meninggalkan rumah mereka, termasuk hampir 6,5 juta orang yang menjadi pengungsi di dalam negeri Ukraina.

Baca Juga: Biden: AS Akan Terima Hingga 100.000 Pengungsi Ukraina

Krisis pengungsi Ukraina adalah yang terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II.

Sementara Badan Anak-Anak PBB (UNICEF) mengatakan, sebanyak 4,3 juta anak, setengah dari perkiraan 7,5 juta populasi anak di Ukraina, terpaksa meninggalkan rumah mereka.

Jumlah itu mencapai sekitar 1,5 juta anak-anak yang menjadi pengungsi, sementara 2,5 juta lainnya mengungsi di dalam negara mereka yang dilanda perang, kata pernyataan UNICEF.

UNHCR menghitung, sejak hari Selasa (23/3/2022) jumlah yang pergi setiap hari turun di bawah 100.000. Penyebabnya, menurut UNHCR, karena bergerak untuk mengungsi sudah terlalu berbahaya bahkan saat kehidupan di Ukraina memburuk.

Angka tersebut belum termasuk warga negara tetangga yang meninggalkan Ukraina untuk kembali ke negara masing-masing.

Berikut adalah rincian negara-negara tetangga yang menjadi tujuan pengungsi Ukraina pada akhir Kamis. Angka Rusia terkait dengan berakhirnya Selasa:

Baca Juga: Tampung Pengungsi Ukraina, Warga Inggris Akan Dapat Rp6,5 Juta Per Bulan

Polandia: Enam dari 10 pengungsi Ukraina, atau sekitar 2.208.119 orang sejauh ini telah menyeberang ke Polandia, menurut UNHCR. Banyak yang menyeberang ke tetangga barat Ukraina itu melanjutkan perjalanan ke negara-negara lain di zona perbatasan terbuka Schengen Eropa.

Operator kereta api Polandia hari Selasa (23/3/2022) mengatakan, hampir 200.000 orang yang menyeberang dari Ukraina menggunakan layanan kereta api gratis ke luar Polandia.

Banyak juga yang menuju ke arah yang berlawanan. Penjaga perbatasan Polandia mengatakan awal pekan ini sekitar 274.000 orang meninggalkan Polandia dengan tujuan Ukraina sejak perang dimulai.

Rumania: Sekitar 572.754 orang Ukraina telah memasuki Rumania, termasuk sejumlah besar yang menyeberang dari Moldova, negara yang terjepit antara Rumania dan Ukraina. Sebagian besar dari jumlah tersebut diperkirakan pergi ke negara lain.

Moldova: Perbatasan Moldova adalah yang terdekat dengan kota pelabuhan utama Ukraina, Odessa, di mana UNHCR mengatakan 376.748 orang Ukraina menyeberang ke negara salah satu yang termiskin di Eropa.

Baca Juga: UNHCR Kecam Diskriminasi terhadap Orang-Orang Non-Kulit Putih yang Mengungsi dari Ukraina

Untuk mengurangi kemacetan di perbatasan Moldova, konvoi terorganisir berangkat setiap hari dari penyeberangan Palanca di Moldova menuju ke Rumania, dengan yang paling rentan diprioritaskan untuk dipindahkan.

Hungaria: Sekitar 336.701 orang Ukraina mengungsi ke Hungaria, menurut data UNHCR.

Rusia: Sekitar 271.254 pengungsi mencari perlindungan di Rusia, menurut angka UNHCR yang terakhir diperbarui pada 22 Maret.

Selain itu, 113.000 orang menyeberang ke Rusia dari wilayah Donetsk dan Lugansk yang dikuasai separatis di Ukraina timur antara 21 dan 23 Februari.

Slovakia: Sekitar 263.959 orang melintasi perbatasan terpendek Ukraina ke Slovakia.

Belarus: Sekitar 6.341 pengungsi melintas ke Belarusia yang merupakan sekutu Rusia.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Straits Times