> >

Sebulan Perang Rusia-Ukraina, Putin Tak Tunjukkan Tanda akan Mundur, Malah Tuai Dukungan Rakyatnya

Krisis rusia ukraina | 25 Maret 2022, 01:05 WIB
Seorang laki-laki mendorong sepedanya di Mariupol, Ukraina, yang hancur dibombardir serangan udara Rusia, Jumat (18/3/2022). (Sumber: AP Photo)

Otoritas Kiev menyatakan, sekitar 80 gedung telah hancur akibat serangan Rusia. Setengah dari 3 juta penduduk juga telah meninggalkan ibu kota.

Intelijen Barat menyebut bahwa pasukan Rusia terhambat oleh kurangnya pasokan. Di tengah perintah Putin untuk menyerang Ukraina, mereka harus berjuang mendapatkan makanan dan bahan bakar. Mereka juga harus mengatasi kekurangan peralatan cuaca dingin yang tepat. 

Namun, kendati perekonomian Rusia terguncang pukulan sanksi Barat, Putin tak menunjukkan tanda-tanda akan mundur.

Meski mata uang rubel terpuruk dan harga-harga melonjak, jajak pendapat Rusia menunjukkan, Putin beroleh dukungan kuat dari rakyatnya.

Presiden Rusia Vladimir Putin. (Sumber: Mikhail Klimentyev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

Putin menuntut agar Ukraina mengadopsi status netral, batal bergabung NATO, setuju untuk melakukan demiliterisasi, mengakui kedaulatan Rusia atas Krimea, dan mengakui kemerdekaan republik pemberontak di kawasan Donbas.  

Baca Juga: Putin Selalu Terancam Digulingkan Setiap Pekan, Kremlin Diyakini Tengah Kisruh

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada awal pekan ini menyatakan, Ukraina siap mendiskusikan status netral dan jaminan keamanan untuk menghalangi agresi lebih lanjut. 

Namun, Zelensky menekankan bahwa status Krimea dan wilayah separatis baru bisa didiskusikan setelah tercapai gencatan senjata dan penarikan tentara Rusia dari Ukraina.
 

Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU