UNHCR Kecam Diskriminasi terhadap Orang-Orang Non-Kulit Putih yang Mengungsi dari Ukraina
Krisis rusia ukraina | 23 Maret 2022, 00:55 WIBJENEWA, KOMPAS.TV - Komisaris Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) Filippo Grandi mengkritik perlakuan diskriminatif yang diterima sebagian pengungsi yang melarikan diri dari perang di Ukraina.
Menurut Grandi, terdapat banyak laporan mengenai perlakuan diskriminatif kepada pengungsi non-kulit putih di perbatasan negara-negara tetangga Ukraina.
Grandi berterima kasih kepada negara-negara seperti Polandia, Hugaria, Moldovia, Slowakia, dan Rumania yang membuka pintu lebar-lebar bagi pengungsi Ukraina.
Baca Juga: Kisruh Perundingan Damai Rusia dan Ukraina, Inilah Masalah Utama dan Duduk Perkaranya
Akan tetapi, ia juga menegaskan ada “realitas buruk” tentang perlakuan terhadap pengungsi warga negara asing yang bekerja atau belajar di Ukraina.
“Kita juga menyaksikan realitas yang buruk, bahwa sebagian warga kulit hitam dan kulit cokelat yang kabur dari Ukraina, dan perang serta konflik lain di seluruh dunia, tidak mendapat perlakuan yang sama dengan pengungsi Ukraina," kata Grandi dikutip CGTN, Selasa (22/3/2022).
“Mereka melaporkan insiden-insiden mengerikan tentang diskriminasi, kekerasan, dan rasisme. Tindakan-tindakan diskriminatif ini tidak bisa diterima,” lanjutnya.
UNHCR sendiri memperkirakan lebih dari tiga juta pengungsi telah melarikan diri dari Ukraina sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari silam.
“Kita bisa, dan harus, menghormati solidaritas sembari dengan tegas mengutuk tindakan bias dan diskriminatif,” kata Grandi.
“Kita harus memastikan tanggung jawab global diperkuat untuk semua pengungsi, tidak peduli dari mana asalnya,” pungkasnya.
Baca Juga: Warga Ukraina Mengungsi ke Palestina: Kini Gaza Lebih Aman meski Tetap Khawatirkan Serangan Israel
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV