> >

KJRI Karachi Bantu Logistik dan Obat untuk WNI yang Bekerja sebagai ABK di Port Qasim Pakistan

Kompas dunia | 20 Maret 2022, 01:15 WIB
Konjul Jenderal RI Karachi, June Kuncoro Hadiningrat memberikan bantuan logistik dan obat-obatan untuk Joko Nugroho, salah satu WNI yang bekerja sebagai ABK di Port Qasim, Pakistan. (Sumber: Dok. KJRI Karachi)

KARACHI, KOMPAS.TV - Konsulat Jenderal RI Karachi mengunjungi WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal di Port Qasim.

Kunjungan ini sebagai silaturahmi dengan para WNI yang bekerja di Port Qasim, sekaligus memberikan bantuan logistik dan obat-obatan. 

Salah satu WNI yang bekerja di Port Qasim yakni Joko Nugroho (61). Ia sudah bekerja selama 14 tahun di sebagai ABK di Pakistan.

Baca Juga: Kapal Pengangkut Beras dan Gula Nyaris Tenggelam! Seluruh ABK Selamat

Saat silaturahmi, Joko banyak bercerita mengenai suka dan duka menjalani pekerjaannya. Mulai dari cuaca panas yang mencapai kurang lebih 45 derajat celcius hingga konflik dengan warga lokal karena perbedaan budaya dan watak yang keras.

Kemudian yang paling menyulitkan adalah izin keluar pelabuhan atau yang biasa disebut short pass sekedar untuk bersosialisasi. 

Pengajuan short pass memakan waktu cukup lama dan setelah mendapatkan short pass, para ABK hanya boleh menggunakan taksi yang ditunjuk oleh pihak pelabuhan dan mematok harga yang sangat tinggi dengan kondisi taksi yang buruk. 

Dalam kunjungan tersebut Konjul Jenderal RI Karachi, June Kuncoro Hadiningrat juga bernegosiasi dengan pemilik perusahaan agar para ABK WNI dapat diizinkan menghadiri kegiatan yang digelar KJRI Karachi.

Baca Juga: Mahasiswa Indonesia Bantu Rangkaian Perayaan Idul Adha di Karachi Pakistan

Seperti upacara HUT RI, hingga acara buka bersama, open house Idulfitri mengingat bulan Ramadan 2022 akan tiba. 

"Tentunya ini akan mengobati rindu teman-temannya akan makanan dan suasana Indonesia," ujar June dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (19/3/2022).

June menambahkan Joko, saat ini menjabat sebagai Kapten Senior di Port Qasim milik perusahaan Smit Lamnalco. 

Baca Juga: Cerita Iskandar, WNI yang Berhasil Keluar dari Medan Pertempuran Ukraina-Rusia di Kota Chernihiv

Ia merupakan satu-satunya ABK Indonesia yang pertama kali bekerja di perusahaan Smit Lamnalco. Namun kini sudah ada 26 WNI yang bekerja di perusahaan tersebut.

Menurut Juni, pihak perusahaan merasa senang merekrut ABK dari Indonesia karena umumnya memiliki etos kerja yang baik.

Begitu juga dengan Joko dan ABK WNI lainnya yang merasa senang bekerja di Port Qasim. Perusahaan sangat menghargai pekerja, seperti pembayaran gaji yang tepat waktu, diberikan asuransi kesehatan, tiket pesawat gratis untuk pulang selama satu bulan.

Kemudian untuk setiap tiga bulan sekali, pasokan logistik yang tidak pernah telat dan yang paling membuat nyaman adalah suasana kerja yang bersahabat, baik dengan orang Indonesia maupun orang setempat. 

Baca Juga: Sempat Bertahan di Bunker Hotel, Seorang WNI di Ukraina Berhasil Pulang ke Tanah Air

"Pak Joko, sendiri saat ini merupakan ABK dengan jabatan Kapten Senior di Port Qasim dengan penghasilan sekitar USD7.000 per bulan," ujar June.

Dalam menutup kunjungan tersebut, Konjen RI Karachi menyampaikan pesan agar para ABK untuk selalu menjaga nama baik Pemerintah Indonesia dengan mentaati peraturan negara setempat dan perusahaan tempat bekerja. 

Joko dan ABK WNI lain juga berterima kasih atas kunjungan bantuan dan perhatian Pemerintah Indonesia melalui KJRI Karachi kepada para ABK WNI yang berada di Port Qasim.

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU