Gedung Putih Remehkan Ancaman Sergey Lavrov Soal Rusia akan Hancurkan Kiriman Senjata bagi Ukraina
Krisis rusia ukraina | 19 Maret 2022, 07:34 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Gedung Putih meremehkan ancaman yang dibuat oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov terhadap bantuan senjata yang masuk ke Ukraina, setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden berjanji untuk mengirim bantuan keamanan senilai lebih dari 800 juta dolar AS, seperti laporan CNN, Sabtu (19/3/2022).
Sebelumnya pada Jumat (18/3/2022), Lavrov memperingatkan bahwa setiap pengiriman senjata yang memasuki Ukraina akan menjadi target "sah" bagi Rusia dan akan dihancurkan.
“Itu adalah ancaman yang telah dia buat sebelumnya,” ujar Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki kepada Kaitlan Collins dari CNN pada konferensi pers, Jumat, usai pembicaraan antara Biden dan Presiden China Xi Jinping.
Pada konferensi pers itu, Psaki menambahkan “tidak ada pasukan AS yang beroperasi di dalam Ukraina,” dan seluruh pasukan AS beroperasi secara eksklusif di wilayah NATO.
“Saat kita berbicara tentang operasi pergerakan konvoi, dan pergerakan bantuan, bukan badan-badan itu (militer AS) yang akan memindahkan bantuan tersebut di Ukraina,” kata Psaki.
“Kami mengamati dengan cermat apa tindakannya, tindakan eskalasi lanjutan dari Rusia, dan kami akan mengawasi dengan cermat jika mereka menindaklanjuti ancaman itu.”
Sejumlah negara NATO, termasuk Amerika Serikat, menjanjikan bantuan militer ke Ukraina mulai dari drone hingga rudal anti-tank.
Namun Psaki menambahkan, beberapa konvoi juga membawa bantuan kemanusiaan.
“Kami terus memiliki sarana untuk menyalurkan bantuan itu dan kami melakukannya secara efektif dalam beberapa hari terakhir,” katanya.
“Jadi kami akan terus bekerja melalui saluran itu.”
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/CNN/RIA Novosti