> >

Putin Ejek Barat Tak Akan Mampu Hancurkan Rusia: Mereka Tak Tahu Sejarah Kami

Krisis rusia ukraina | 17 Maret 2022, 13:35 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin mengejek Barat tak akan mampu menghancurkan Rusia saat berpidato di depan anggota pemerintahannya di Moskow, Rabu (16/3/2022). (Sumber: Mikhail Klimentyev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP, File)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin mengejek Barat tak akan mampu menghancurkan Rusia.

Putin mengungkapkan hal tersebut dalam pidato di depan pemerintahannya, Rabu (16/3/2022).

Pada kesempatan itu, Putin menegaskan Barat ingin mengubah Rusia menjadi negara ketergantungan yang lemah.

Ia juga menegaskan Barat telah melanggar integritas teritorialnya, dan ingin memisah-misahkan Rusia melalui cara yang sesuai dengan mereka.

Baca Juga: Wali Kota Ukraina yang Diculik Rusia Akhirnya Dibebaskan, Ditukar 9 Tentara Rusia yang Ditawan

“Jika Barat berpikir Rusia bakal terbelah atau mundur, mereka tak mengetahui sejarah dari rakyat kami,” kata Putin dilansir dari Al-Jazeera.

“Di balik pembicaraan munafik dan tindakan hari ini dari apa yang disebut kolektif Barat adalah tujuan geopolitik yang bermusuhan. Mereka hanya tak menginginkan Rusia yang kuat dan berdaulat,” katanya.

Putin mengakui akibat sanksi yang diberikan Barat dan sekutunya, inflasi dan pengangguran akan meningkat di Rusia.

Selain itu perubahan struktural ekonomi juga akan perlu dilakukan.

Namun, Putin menjanjikan bakal memberikan dukungan dan bantuan kepada keluarga dengan anak.

Ia juga mengatakan Barat sebenarnya telah menyatakan Rusia mengalami kegagalan atas sanksi karena konflik di Ukraina.

Baca Juga: Putin Dihina Biden sebagai Penjahat Perang, Rusia Mengamuk: Tak Bisa Dimaafkan

Tetapi menurut Putin, konflik tersebut hanya menjadi dalih bagi Barat untuk menjatuhkan sanksi tersebut.

“Barat bahkan tak ragu untuk menyembunyikan tujuan mereka untuk menerusak seluruh ekonomi Rusia, setiap rakyat Rusia,” katanya.

Putin juga menegaskan dirinya siap berdiri untuk membicarakan status netral Ukraina.

“Pertanyaan prinsip dari negara kami dan dunia, adalah status netral di Ukraina, demiliterisasi dan denazaifikasi. Kami siap dan akan membicarakannya sebagai bagian dari negosiasi,” ujar Putin.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Al-Jazeera


TERBARU