Zelensky Sinyalkan Ukraina Tak Gabung NATO, Reaksi AS Mengejutkan
Krisis rusia ukraina | 17 Maret 2022, 10:26 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mensinyalkan negaranya tak akan bergabung dengan NATO dalam waktu dekat.
Hal itu langsung mendapat respons dari Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken.
Secara mengejutkan, Blinken mengatakan bahwa memang sulit bagi Ukraina untuk bergabung dengan NATO dalam waktu yang sempit.
Sebelumnya, Zelensky merasa pintu Ukraina untuk bergabung dengan NATO kian sulit, walau pun aliansi Barat itu mengungkapkan selalu membuka pintu bagi siapa pun yang ingin bergabung.
Baca Juga: Rusia Bombardir Gedung Teater di Mariupol, Ternyata Tempat 1.200 Warga Sipil Berlindung
Bergabungnya Ukraina di NATO merupakan salah satu isu krusial yang berujung invasi penuh Rusia, sejak Kamis (24/2/2022).
Sebelum penyerangan, Presiden Rusia Vladimir Putin menuntut jaminan bahwa Ukraina tak akan diterima menjadi anggpta NATO, namun kemudian ditolak aliansi itu.
“Saya tak berpikir ini bukanlah sebuah konsensi. Saya pikir, yang pertama ini adalah refleksi dari kenyataan bahwa meski sebelum penyerangan Rusia, Ukraina tak akan masuk NATO besok,” tuturnya dikutip dari CNN.
“Itu menjadi semakin banyak pertanyaan mengapa Putin, seperti yang kita lihat, merasa khawatir tentang Ukraina berpusat pada pengakuannya ke NATO. Jelas itu salah, itu bohong,” tambahnya.
Baca Juga: Putin Dihina Biden sebagai Penjahat Perang, Rusia Mengamuk: Tak Bisa Dimaafkan
Blinken pun menegaskan bahwa dengan penyerangan ke Ukraina, Putin telah mendemonstrasikan bahwa mereka berusaha menepis keberadaan Ukraina yang merdeka.
Blinken pun menyebut bahwa dukungan AS untuk Ukraina luar biasa dan mengatakan dukuungan itu akan berlanjut, demi memastikan Ukraina memiliki sarana mempertahankan diri.
Presiden AS Joe Biden sendiri dilaporkan telah menyiapkan paket bantaun militer baru untuk Ukraina, termasuk rudal anti-tank.
Zelensky sendiri telah meminta ke AS, agar mendapatkan lebih banyak bantuan senjata untuk menghadapi Rusia.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : CNN