> >

Heroik, Tukang Roti Ukraina Bagikan Roti Gratis ke Warga di Kota yang Dikuasai Tentara Rusia

Krisis rusia ukraina | 12 Maret 2022, 14:33 WIB
Tukang roti dii Ukraina bagikan roti gratis bagi warga di Kherson, kota di Ukraina yang dikuasai tentara Rusia. (Sumber: CNN)

KHERSON, KOMPAS.TV - Seorang tukang roti Ukraina melakukan tindakan heroik dengan membagikan roti gratis kepada warga di Kherson, Kota Ukraina yang dikuasai tentara Rusia.

Tukang roti, Pavlo Servetnyk, memilih jalur perjuangan berbeda dengan warga Ukraina lainnya.

Kebanyakan warga Ukrainza berperang dengan membuat bom molotov untuk menghadapi tentara Rusia.

Servetnyk memutuskan untuk membagikan ribuan roti yang dibuatnya kepada para warga.

Baca Juga: Zelensky Memohon Ibu-Ibu Rusia Cegah Anak Mereka Perang ke Ukraina agar Tak Terbunuh

Servetnyk, yang berusia 28 tahun selalu memasukkan roti-roti yang dibuatnya ke dalam truk atau mobil, dan membawanya ke jalanan yang sepi.

Ia pun mengirimkan makanan tersebut kepada warga yang saat ini, semakin terputus dari dunia luar dan suplai makanan.

Hal itu terjadi setelah Kherson, yang merupakan salah satu kota penting di Ukraina dan memiliki 3.000 penduduk diduduki oleh pasukan Rusia.

Kherson pun menjadi kota besar Ukraina pertama yang jatuh ke tangan Rusia.

Imbasnya, suplai dasar pun terhambat, suhu pun menurun, dan kota berada dalam pengepungan.

“Seluruh bagian badan saya sakit. Pergelangan tangan saya sakit dan saya tak dapat membuka pintu. Itu sebabnya semuanya cukup sulit,” ujarnya kepada CNN.

Juara MasterChef Ukraina

Servtnyk sendiri sebelumnya merupakan koki yang sukses, dan merupakan juara MasterChef Ukraina pada 2019.

Ia pun kemudian membuka restoran Pizza di Kherson. Namun, ketika Rusia menyerang pada Kamis (24/2/2022), semuanya berubah.

Saat Rusia mengepung Kherson, Servtnyk dan pasangannya pergi ke rumah orang tuanya di desa di luar kota Kherson.

Baca Juga: PM Israel Disebut Rayu Zelensky untuk Terima Permintaan Putin demi Perang Cepat Usai

Ia pun berpikir untuk lari keluar dari Ukraina, namun keinginannya itu malah ditertawakan orang tuanya, karena hal itu akan sangat sulit dilakukan.

Servetnyk kemudian memutuskan untuk tinggal, dan mengubah restoran pizza-nya menjadi tempat pembuatan roti

Hal itu disebabkan karena banyak tukang roti Kherson, kabur atau berlindung.

Kebanyakan roti-roti itu dikirimkannya ke rumah panti asuhan secara gratis dan orang tua di luar kota.

Ia kemudian kembali ke restorannya untuk membuat roti dari tengah hari hingga malam.

Servetnyk mengungkapkan ia selalu dalam bahaya setiap hari mengantarkan roti-rotinya.

Tetapi jika ia tak melakukannya, banyak orang yang kelaparan.

Ia memperkirakan saat ini hanya tinggal memiliki bahan-bahan membuat kue di tokonya untuk dua pekan lagi.

Servetnyk pun mengaku tak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya ketika bahan-bahan itu habis.

Roti Servetnyk pun menjadi seperti penyambung hidup bagi warga Kherson, lebih dari sekadar rezeki.

Baca Juga: Pejabat Uni Eropa: Janji Barat Beri Ukraina Keanggotaan NATO adalah Kesalahan

Di Ukraina, seperti negara-negara Eropa Timur lainnya, roti memiliki makna budaya, mewakili lebih dari sekadar makanan.

“Di Ukraina, bau dari remah roti pada tingkat visceral adalah sesuatu yang luar biasa hanya karena kami memanggangnya sejak awal waktu,” tutur Servetnyk.

Pada kesempatan itu ia juga menegaskan rakyat Ukraina tak akan menyerah meski Rusia mengambil tanah mereka.

Servetnyk pun mendapat dukungan dari sejumlah penyumbang di seluruh dunia untuk membantu timnya menutupi pengeluaran, seperti bensin.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : CNN


TERBARU