Tentara Rusia Telah Kepung Setidaknya 4 Kota Besar Ukraina, Ini Rangkuman 15 Hari Invasi
Krisis rusia ukraina | 11 Maret 2022, 16:39 WIBKIEV, KOMPAS.TV – Memasuki invasi Rusia ke Ukraina hari ke-15 pada Kamis (10/3/2022), tentara Rusia telah mengepung setidaknya empat kota utama dan terus merangsek batas ibu kota Kiev.
Sejauh ini, ibu kota masih tetap berada di bawah kendali Ukraina, namun risiko terkepung kian meningkat. Para pengamat meyakini, Rusia masih bertujuan merebut Kiev.
Berikut rangkuman situasi Perang Rusia-Ukraina di lapangan, berdasarkan pernyataan kedua belah pihak, sumber-sumber intelijen dan pertahanan Barat serta organisasi internasional, seperti dikutip dari AFP:
Sisi Timur
Menurut sumber Barat, Kharkiv tetap berada di bawah kendali Ukraina kendati dibombardir intens oleh Rusia. Kota itu tampaknya kini terkepung.
Tentara Rusia yang masuk melalui utara juga merangsek melalui wilayah separatis Donetsk dan Luhansk yang didukung Rusia.
Kota Sumy di timur laut Ukraina kini dikepung oleh tentara Rusia. Namun, ribuan warga bisa keluar melalui koridor kemanusiaan.
Baca Juga: Menlu Rusia Klaim Pasukan Ukraina Gunakan Perisai Manusia untuk Lindungi Diri
Kiev dan Sisi Utara
Kiev tetap berada di bawah kendali Ukraina kendati dibombardir. Para pengamat Barat menyebut deretan ratusan kendaraan Rusia di luar Kiev.
Tim AFP melihat kendaraan bersenjata Rusia bergerak ke ujung timur laut Kiev, makin merangsek mengepung ibu kota Ukraina.
Namun, kementerian pertahanan Inggris menyatakan, tentara Rusia terus menderita kehilangan saat berhadapan dengan pasukan Ukraina.
Tentara Ukraina juga mempertahankan kendali Chernihiv. Pada beberapa hari terakhir, kota di wilayah utara itu mengalami banyak korban jiwa dari warga sipil dan tampaknya telah terkepung.
Baca Juga: Penasihat Presiden Ukraina: Zelensky Siap Rundingkan Netralitas dari NATO Asal Ada Jaminan Keamanan
Sisi Selatan
Rusia telah mengepung kota strategis Mariupol, dan upaya-upaya mengevakuasi sekitar 200.000 warga sipil dari kota itu, sejauh ini telah gagal.
Rumah sakit bersalin dan anak di Mariupol diserang pada Rabu (9/3). Atas serangan itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut aksi Rusia itu sebagai 'kejahatan perang'.
Kota pelabuhan utama Odessa tetap berada di bawah kendali Ukraina dan sejauh ini telah terhindar dari bombardir. Namun, Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) menyatakan, pasukan darat Rusia tampak berada dalam kondisi prima untuk menyerang kota itu, kemungkinan akan berkoordinasi dengan serangan amfibi.
Pekan lalu, tentara Rusia merebut Kherson, kota yang terletak di bagian selatan Ukraina dan di utara Krimea. Saat ini terjadi pertempuran dahsyat memperebutkan kendali Mykolayiv di barat laut. Sejumlah sumber meyakini, Rusia mungkin saja melewati Mykolayiv dan langsung mengarah ke Odessa.
Wilayah Barat dan Pusat
Sebagian besar wilayah barat Ukraina masih terhindar dari pertempuran. Lviv, kota utama, telah menjadi pusat misi diplomatik asing dan aktivitas jurnalis. Pun begitu dengan para warga Ukraina yang mencari keselamatan atau hendak meninggalkan Ukraina.
Baca Juga: Eks Mata-Mata Inggris Sebut Putin Salah Perhitungan dan akan Jatuh, tapi Ingatkan Hal Mengerikan Ini
Korban Jiwa
Pada Kamis (10/3), PBB mencatat korban jiwa sebanyak 549 warga sipil di Ukraina, termasuk 41 anak-anak. Namun, angka sesungguhnya kemungkinan jauh lebih besar.
Sejumlah sumber Ukraina dan Barat mengeklaim bahwa jumlah kematian tentara Rusia jauh lebih tinggi daripada yang sejauh ini diakui Moskow.
Menurut Ukraina, lebih dari 12.000 tentara Rusia telah tewas terbunuh. Namun, AS memperkirakan, jumlah tentara Rusia yang tewas berada di kisaran 2.000 hingga 4.000 orang.
Pekan lalu, Rusia mengumumkan bahwa 498 personel tentara telah tewas di Ukraina.
Pengungsi
Sekitar 2,3 juta pengungsi telah melarikan diri dari Ukraina sejak invasi dimulai pada 24 Februari lalu. Menurut badan pengungsi PBB (UNHCR), lebih dari separuh jumlah itu mengungsi ke Polandia.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Desy-Afrianti
Sumber : AFP