Setelah Serangan di Rumah Sakit Bersalin, Warga Mariupol Mati-Matian Mencari Makanan dan Bahan Bakar
Krisis rusia ukraina | 11 Maret 2022, 05:24 WIB“Mereka ingin menghancurkan warga Mariupol. Mereka ingin membuat mereka kelaparan,” kata Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk. "Ini adalah kejahatan perang,” tambahnya.
Seorang anak termasuk di antara korban tewas dalam serangan udara di rumah sakit di Mariupol. Selain itu, 17 orang lainnya terluka, termasuk dokter, anak-anak dan seorang perempuan yang sedang menunggu untuk melahirkan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan kepada para pemimpin Rusia bahwa invasi itu akan menjadi bumerang bagi mereka, karena ekonomi mereka tercekik. Sanksi Barat telah memberikan pukulan keras yang menyebabkan nilai rubel jatuh, bisnis asing melarikan diri dan harga kebutuhan pokok naik tajam.
“Anda pasti akan dituntut karena terlibat dalam kejahatan perang,” kata Zelenskyy dalam sebuah pidato. "Dan itu pasti akan terjadi. Anda akan dibenci oleh warga Rusia, mereka adalah orang yang telah Anda tipu terus-menerus setiap hari, selama bertahun-tahun.
Baca Juga: Pemakaman tanpa Kerabat atau Pelayat: Suasana Kuburan Massal di Mariupol
Mereka merasakan konsekuensi dari kebohongan Anda di dompet mereka yang makin menyusut. Masa depan anak-anak Rusia telah Anda curi,” katanya.
Presiden Rusia Vladimir Putin menepis tuduhan semacam itu, dengan mengatakan negara itu telah mengalami sanksi sebelumnya.
"Kami telah mengatasi kesulitan-kesulitan ini di tahun-tahun sebelumnya, dan sekarang kami akan mengatasinya," katanya pada pertemuan pejabat pemerintah yang disiarkan televisi. Namun, dia mengakui sanksi telah menciptakan tantangan tertentu bagi Rusia.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Associated Press