> >

KTT Khusus ASEAN - Amerika Serikat Diundur

Krisis rusia ukraina | 10 Maret 2022, 22:19 WIB
Konferensi Tingkat Tinggi KTT kepala negara anggota ASEAN dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan dijadwal ulang, kata pejabat kementerian luar negeri Kamboja seperti dilaporkan Associated Press, Kamis, (10/3/2022). (Sumber: Straits Times)

PHNOM PENH, KOMPAS.TV - Konferensi Tingkat Tinggi KTT kepala negara anggota ASEAN dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan dijadwal ulang.

Hal ini dikatakan Juru bicara Kementerian Luar Negeri Kamboja Chum Sounry dalam sebuah pernyataan tertulis hari Kamis, (10/3/2022), seperti dilaporkan Associated Press.

Rencana pertemuan yang sedianya dihelat tanggal 28 - 29 Maret di Washington DC dibatalkan karena agenda yang dimiliki masing para anggota KTT.

Kamboja saat ini menjalani giliran menjadi ketua ASEAN.

Sementara Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Teuku Faizasyah mengatakan, tanggal KTT Khusus ASEAN - Amerika Serikat yang sebelumnya diusulkan Amerika Serikat tidak memungkinkan seluruh kepala pemerintahan bisa menghadirinya.

Faizasyah mengatakan Indonesia sebagai koordinator ASEAN dengan Amerika Serikat masih mencari tanggal yang cocok untuk semua pihak.

Gedung Putih bulan lalu mengumumkan KTT 28-29 Maret sebagai kesempatan untuk menunjukkan komitmen Amerika Serikat terhadap blok tersebut, serta sebagai kesempatan untuk menandai 45 tahun hubungan Amerika Serikat - ASEAN.

Belum ada pernyataan langsung dari Washington terkait pengumuman penundaan tersebut.

Baca Juga: Utusan Khusus ASEAN Melawat ke Myanmar Akhir Bulan Ini, Upayakan Penyelesaian 5 Poin ASEAN

Joe Biden berpidato di KTT ASEAN 26 Oktober 2021 yang digelar secara virtual. KTT kepala negara anggota ASEAN dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan dijadwal ulang, kata pejabat Kementerian Luar Negeri Kamboja, seperti dilaporkan Associated Press, Kamis (10/3/2022). (Sumber: France24 via AFP)

Ke-10 anggota ASEAN adalah Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU