Ukraina Bersedia Bahas Status Netral dari NATO, tapi Integritas Teritorial Harga Mati
Krisis rusia ukraina | 10 Maret 2022, 08:16 WIBBERLIN, KOMPAS.TV - Ukraina dilaporkan melunak kepada Rusia. Presiden Ukraina Zelenskyy bersedia merundingkan konsesi ke Moskow, utamanya status netralitas Ukraina terhadap NATO.
Hal tersebut diungkapkan wakil kepala kantor kepresidenan Ukraina Igor Zhokva dalam wawancara dengan program TV Jerman Tagesschau, Rabu (9/3/2022).
Igor Zhovkva yang juga penasihat keamanan dan luar negeri presiden Ukraina itu menjelaskan, perundingan tentang netralitas terhadap NATO dapat terjadi namun dengan dua syarat, tertentu yaitu penarikan pasukan Rusia dan gencatan senjata.
"Ini adalah persyaratan pertama yang harus dipenuhi. Selebihnya ... dimungkinkan untuk membahas kemungkinan status netral Ukraina. Tapi negosiasi dan kemungkinan kesepakatan semacam itu hanya dapat terjadi setelah diakhirinya permusuhan," kata Zhovkva.
Melekat dengan kesediaan merundingkan status netral terhadap NATO, Ukraina pada saat bersamaan menuntut jaminan keamanan dari Rusia agar "situasi seperti ini tidak akan pernah terjadi lagi".
Baca Juga: Polandia Tak Mau Sendirian Kirim Jet MiG ke Ukraina, Minta Seluruh Anggota NATO Terlibat
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tampaknya telah menyerah pada impian untuk bergabung dengan NATO dengan cepat.
Dalam sebuah wawancara dengan media Amerika Serikat, Zelenskyy mengungkapkan sikapnya tentang masalah ini telah "melunak beberapa waktu lalu" karena NATO tampaknya tidak mau "menerima Ukraina".
Mereka juga siap membicarakan dengan Rusia status wilayah separatis Luhansk dan Donetsk di Ukraina timur.
Sehari sebelumnya seperti dilansir RIA Novosti Rusia, Rabu (9/3/2022), penasihat kepala kantor Presiden Ukraina, Mikhail Podolyak, juga mengungkapkan kondisi di mana Kiev akan membahas masalah penolakan keanggotaan NATO. Menurut dia, jaminan keamanan sangat dibutuhkan.
Menurut Igor Zhovkva, Kiev meminta bantuan Kanselir Jerman Olaf Scholz dalam mengatur pertemuan antara Volodymyr Zelensky dan Vladimir Putin.
“Satu-satunya negosiasi serius yang dapat dilakukan dengan Rusia adalah mungkin di tingkat presiden. Presiden saya siap untuk ini. Mitra internasional harus membantu kami … Kami sedang berbicara dengan kanselir Jerman untuk mengatur pertemuan seperti itu,” pungkasnya.
Baca Juga: NATO Ingatkan Rusia Tak Boleh Serang Bantuan Militer ke Ukraina, Bisa Dianggap Deklarasi Perang
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV/ Tagesschau Germany / RIA Novosti