> >

Erdogan Kecam Sanksi Ngawur ke Rakyat dan Kebudayaan Rusia, Umpamakan dengan Perburuan Penyihir

Krisis rusia ukraina | 10 Maret 2022, 04:15 WIB
Foto ilustrasi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Pada Rabu (9/3/2022) Erdogan mengkritik sanksi semena-mena terhadap seluruh elemen Rusia terkait invasi ke Ukraina. (Sumber: Vladimir Smirnov, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP, File)

“Lihatlah itu, di Jerman, Anda melihat seorang konduktor orkes simfoni disingkirkan karena dia teman Putin. Omong kosong macam apa ini. Di lain sisi, Anda lihatlah karya-karya Dostoevsky. Di Italia dan negara lain di Eropa, karya-karya ini mulai dilarang. Omong kosong macam apa ini?," tuturnya.

“Apakah ini ada bedanya dengan Hulagu (Hulagu Khan, penakluk asal Mongol) dalam sejarah, yang mana membakar perpustakaan di Baghdad? Ini sama saja,” tegasnya.

Erdogan pun berharap pertemuan menteri luar negeri Rusia dan Ukraina yang akan berlangsung selama acara Forum Diplomasi Antalya di Turki, 11-13 Maret mendatang, akan berujung pada gencatan senjata permanen.

Turki yang dipimpin Erdogan merupakan sekutu NATO. Selama invasi Rusia ke Ukraina, Ankara berupaya mengimbangi hubungan dengan kedua negara dan hendak berperan sebagai mediator.

Baca Juga: Menlu Rusia dan Ukraina akan Bertemu di Turki Kamis Ini, Berdamai?

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU